Sep 15th 2024, 09:00, by Gitario Vista Inasis, kumparanTRAVEL
Bagi traveleryang sering bepergian naik pesawat mungkin pernah menyadari bahwa pilot kebanyakan tidak memiliki kumis yang tebal, atau jenggot yang panjang. Ya, bukan kebetulan belaka, ternyata ada alasan kenapa pilot dilarang untuk memiliki kumis atau jenggot.
Dilansir Reader's Digest, ada dua alasan kenapa pilot dilarang memiliki kumis atau jenggot. Pertama, berkaitan dengan sejarah dan yang kedua soal keselamatan.
Dahulu kala, para pilot komersial biasanya berasal dari kalangan militer, seperti angkatan laut dan udara. Selain tugas utamanya menerbangkan pesawat atau kapal militer, mereka juga bertugas menerbangkan pesawat komersial.
Karena mengikuti aturan militer, pilot-pilot tersebut dilarang memiliki jenggot dan kumis, karena mengikuti aturan berpakaian militer AS. Kumis dan jenggot hanya diizinkan dalam kondisi tertentu saja, seperti alasan agama atau mereka yang memiliki kondisi kulit buruk jika bercukur.
Tak hanya itu, memanjangkan kumis atau jenggot hanya diizinkan untuk prajurit Navy SEAL, dan pasukan khusus lainnya dalam misi penyamaran di lapangan.
Seiring berjalannya waktu, maskapai penerbangan AS menerapkan aturan soal pilot yang berkumis dan berjenggot. Mereka kemudian masih mengadopsi praktik militer di masa lalu, karena alasan tertentu. Hal inilah yang membuat sebagian besar maskapai melarang pilot dan awak kabin berkumis atau berjenggot.
Lantas, kenapa mereka masih mengadopsi aturan tersebut? Jawabannya berkaitan dengan saran dari FAA yang dikeluarkan pada tahun 1987.
Keselamatan Penerbangan
Selain mengacu pada praktik militer, aturan yang diterapkan pada maskapai penerbangan saat ini juga bersumber dari nasihat FAA tahun 1987, soal rambut wajah dan keselamatan masker oksigen.
FAA menyebutkan bahwa alasan kenapa pilot tidak boleh berkumis dan berjenggot adalah karena dalam keadaan darurat yang tidak terduga di dalam pesawat, masker oksigen harus digunakan, baik di kokpit atau di seluruh pesawat.
Pilot memiliki tugas menjaga stabilitas atau mendaratkan pesawat dengan aman. Sedangkan penumpang harus mengenakan masker oksigen, demi keselamatan mereka.
FAA mengatakan kumis dan jenggot dapat menghalangi masker oksigen untuk menutupi wajah pilot, sehingga pilot tidak akan mendapatkan cukup oksigen. Berkurangnya oksigen juga dapat mengakibatkan disorientasi, kehilangan kesadaran, atau bahkan kematian.
Ketika terjadi keadaan darurat di udara, pilot dan kopilot jelas merupakan orang-orang yang kita inginkan, agar tetap sadar dan berpikiran jernih, bukan?
Bolehkah Pilot Berkumis atau Berjenggot?
Kamu mungkin bertanya-tanya, apakah pilot diperbolehkan memiliki jenggot atau kumis? Direktur pelaksana Airlines for America, Marli Collie, mengatakan secara teknis pilot boleh memiliki rambut wajah. FAA tidak memiliki kebijakan yang melarangnya.
"Baca lagi nasihat tahun 1987 itu, dan Anda mungkin melihat kata-kata can, could, dan might. Itu karena pernyataan FAA menunjukkan adanya kemungkinan hubungan, bukan bencana yang pasti bagi pilot berjenggot. Ingat, itu nasihat, bukan kebijakan yang ditetapkan. FAA tidak memiliki aturan seperti itu," kata Marli.
Meski demikian, beberapa maskapai melarang pilot memiliki jenggot atau membatasi panjangnya, untuk memastikan masker oksigen dapat terpasang dengan aman.
Bagaimana Jika Pilot Berkumis dan Berjenggot?
Lalu, perlukah kita khawatir jika pilot memiliki kumis atau jenggot? Jawabannya kamu tidak perlu khawatir, selama kumis atau jenggot tersebut tidak terlalu panjang dan berlebihan.
Pilot berjenggot mungkin tidak akan mengalami masalah dengan masker oksigen mereka. Selain itu, peluang kamu untuk berada di pesawat yang menggunakan masker oksigen sangatlah kecil, dan pilotmu memiliki pengalaman minimal 1.500 jam—mungkin lebih.
Berjenggot atau tidak, pilot dan kopilot akan melakukan segala daya mereka untuk mengatasi situasi darurat, serta membawa penumpang dan awak pesawat ke darat dengan selamat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar