Search This Blog

Terlanjur Bore Up Mesin Motor, Wajib Ganti Oli 1.000 Km Sekali

kumparan - #kumparanAdalahJawaban
 
Terlanjur Bore Up Mesin Motor, Wajib Ganti Oli 1.000 Km Sekali
Aug 25th 2024, 07:00, by Fitra Andrianto, kumparanOTO

Mekanik memperbaiki motor di salah satu bengkel motor di Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Minggu (16/4/2023). Foto: Sigid Kurniawan/ANTARA FOTO
Mekanik memperbaiki motor di salah satu bengkel motor di Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Minggu (16/4/2023). Foto: Sigid Kurniawan/ANTARA FOTO

Ketika sudah melakukan upgrade mesin motor seperti bore up atau stroke up, maka pemilik motor harus siap memberikan perawatan khusus.

Bore up merupakan cara yang sering dilakukan untuk menambah kubikasi mesin dengan cara memperbesar bagian kepala silinder serta mengganti piston dengan ukuran yang lebih besar.

Sementara stroke up adalah cara yang dilakukan untuk memperpanjang langkah piston. Modifikasi ini memindahkan posisi pin kruk as ke posisi bagian luar.

Setelah modifikasi, tentunya motor harus mendapatkan perawatan khusus agar motor lebih awet dan tidak cepat rusak atau jebol.

Penggawa Meydi Speed Ekhsan Saputra menjelaskan, penggantian oli rutin jadi hal penting yang harus dilakukan untuk mesin motor yang sudah di-upgrade.

Suasana bengkel Meydi Speed di kawasan Srengseng Sawah, Jakarta Selatan. Foto: Instagram/ @meydispeed2021
Suasana bengkel Meydi Speed di kawasan Srengseng Sawah, Jakarta Selatan. Foto: Instagram/ @meydispeed2021

"Oli penting, terus cek untuk temperatur airnya kebanyakan kan motor-motor sekarang pakai radiator sekarang," kata pria yang karib disapa Meydi saat ditemui di bengkelnya beberapa waktu lalu.

"Kalau temperatur air, harus rajin cek suhunya, kalau suhu air sudah naik lebih dari 85 derajat panasnya, harus dicek termostatnya kuat enggak. Biasanya si termostatnya lemah kalau di motor-motor bore up," lanjutnya.

Solusinya, kata Meydi termostatnya bisa di bypass. Cara tersebut untuk menghindari mesin yang panas karena perputaran air di radiator biasanya lebih cepat.

Lanjut Meydi, kalau mesin sudah di-upgrade selain ada sisi positif tapi pasti ada efek negatifnya juga.

"Efeknya positifnya misalnya bore up, cc kan sudah pasti naik, pasti motor powernya juga lebih kuat kan digasnya. Nah, motor mesinnya berubah itu bukan memperjauh kekuatan mesinnya, pasti ada efek kekurangannya dari mesin itu sih, karena mesinnya kalau di-bore up, bukan yang buat awet," katanya.

Ilustrasi ganti oli motor. Foto: Aditya Pratama Niagara/kumparan
Ilustrasi ganti oli motor. Foto: Aditya Pratama Niagara/kumparan

"Enggak ada namanya motor mesinnya di bore up dari zaman dulu, balap pun pasti akan mendekati risiko jebol itu pasti. Jadi enggak ada yang orang bilang itu enggak akan jebol, pasti mendekati," tegasnya.

Setelah di-upgrade, Meydi selalu menganjurkan penggantian oli mesin dilakukan setiap seribu kilometer, jangan sampai lewat.

"Karena, oli kita enggak tau, apalagi kayak oli yang lebih murah sekarang kan. Kita kadang enggak tau oli itu asli atau enggak. Nanti tau-tau di setang sehernya sudah gosong dan mesin pasti stuck," tuntasnya.

Media files:
01gy4kffdte7kqqc2zntegxztm.jpg (image/jpeg)
You are receiving this email because you subscribed to this feed at blogtrottr.com. By using Blogtrottr, you agree to our policies, terms and conditions.

If you no longer wish to receive these emails, you can unsubscribe from this feed, or manage all your subscriptions.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Popular Posts