Aug 4th 2024, 07:24, by Muhammad Darisman, kumparanBISNIS
Program makan bergizi gratis yang diusung pasangan presiden dan wakil presiden terpilih Prabowo-Gibran, akan mencakup sarapan dan makan siang. Ini diungkap Wakil Ketua Dewan Pembina Gerindra, Hashim Djojohadikusumo.
"Program makan gratis itu bukan program makan siang saja, program makan gratis adalah terdiri dari sarapan dan makan siang," ungkap Hashim saat memberikan sambutan secara daring dalam Dialog Nasional Program Makanan Bergizi, Sabtu (3/8).
Program tersebut ia katakan cukup penting, sebab menurut data Kementerian Kesehatan, setiap harinya ada 18 juta anak di Indonesia pergi sekolah dengan perut kosong.
Hashim mengatakan, ada 30 juta anak-anak prasekolah di Indonesia, yang diduga juga tidak mendapatkan sarapan seperti kakak-kakaknya yang sekolah dengan perut kosong.
"Berarti kan ada 30 juta anak prasekolah, 48 juta anak sekolah dan santri, jadi 78 juta anak. Kita bisa menghitung 41 persen dari 78 juta anak itu berapa, jumlahnya saya hitung 30 juta lebih," ujarnya.
Hashim menilai, untuk menangani masalah stunting juga harus memberikan nutrisi yang cukup sejak anak masih di dalam rahim. Dia menyebut ada 4 juta ibu hamil yang akan diberikan makan gratis bersama dengan 78 anak sekolahan.
"Maka 4 juta ibu-ibu yang hamil segera akan kita berikan makan gratis dan seluruhnya 82 juta ini adalah program pemerintah yang diurus dan dipimpin Prabowo-Gibran, 82 juta jiwa akan diberikan makanan bergizi secara gratis," tutur Hashim.
Makan Bergizi Gratis Investasi Masa Depan
Menurut Hashim, program makan bergizi gratis ini merupakan investasi untuk masa depan bangsa Indonesia, bukan program yang konsumtif.
Hashim mengeklaim ada lawan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka yang menuduh makan bergizi gratis sebagai program konsumtif.
"Kalau lawan-lawan Prabowo-Gibran menuduh ini adalah program konsumtif Prabowo Gibran dan timnya termasuk saya, kami beda pendapat, ini bukan konsumtif, ini investasi untuk anak-anak masa depan bangsa Indonesia," tegasnya.
Adik Prabowo itu mengatakan, setidaknya ada dua dampak dari program makan bergizi gratis. Pertama, program ini bisa membuat anak-anak lebih sehat, cerdas, dan segar, kemudian ranking pendidikan Indonesia di mata dunia bisa terus meningkat.
"Saya mengikuti ranking pendidikan internasional sejak 15 tahun dan tidak banyak bergeser sayangnya. Saya sedih bahwa tidak banyak bergeser, ranking nasional pendidikan kita sangat rendah," ungkapnya.
"Kalau kita lihat kondisi di mana anak-anak kurang gizi masuk sekolah tidak menyerap dan menampung ilmu yang diberikan guru yang kurang gaji," imbuh Hashim.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar