Aug 25th 2024, 11:52, by Moh Fajri, kumparanBISNIS
Anggaran infrastruktur pada Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2025 turun dari Rp 422,7 triliun pada APBN 2024 menjadi Rp 400,3 triliun. Hal tersebut diprediksi dapat menurunkan daya dorong pertumbuhan ekonomi.
"Artinya belanja modal bisa saja berkurang cukup drastis, infrastruktur rata-rata kan belanja modal ya. Sehingga implikasinya adalah daya dorong untuk pertumbuhan ekonomi akan semakin rendah," ungkap Direktur Eksekutif INDEF Tauhid Ahmad kepada kumparan, Minggu (25/8).
Mengacu pada anggaran infrastruktur APBN 2024, Tauhid juga melihat anggaran infrastruktur yang akan dipotong pada 2025 adalah anggaran untuk pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN).
"Kemungkinan kedua adalah, kalau anggaran kemarin itu mayoritas di IKN berarti yang dipotong adalah anggaran IKN sehingga ini yang membuat anggaran infrastruktur berkurang," lanjutnya.
Walau begitu, Tauhid mengatakan masih ada pos-pos untuk anggaran infrastruktur yang belum terlihat pada RAPBN 2025. Bisa saja anggaran infrastruktur bertambah di tengah jalan.
"Ada sih di belanja lain-lain, cuma kita enggak tau belanja lain-lain yang belum didefinisikan sekitar Rp 500 sampai Rp 600 triliun di luar subsidi sama belanja bantuan sosial, itu kan belum di devide kalau kita buka nota ya," ujar Tauhid.
"Kita belum tau apakah bisa untuk dialokasikan untuk infrastruktur atau hanya untuk program prioritas seperti makan siang gratis dan sebagainya," tambahnya.
Tauhid memprediksi adanya APBN perubahan seiring pergantian pemerintahan ke depan. Ia menilai detail anggaran untuk sektor infrastruktur baru dapat dilihat secara jelas pada Januari 2025.
"Bisa peluang ke sana (perubahan), kemungkinan akan ada APBN perubahan, tapi kan nanti saya kira di Januari. Pemerintahan baru nanti yang nentuin arahnya ke mana," tutur Tauhid
Tidak ada komentar:
Posting Komentar