Search This Blog

Cerita Ibu Olga: Bengkak Jantung Usai Melahirkan, Anak Punya Kelainan Jantung

kumparan - #kumparanAdalahJawaban
 
Cerita Ibu Olga: Bengkak Jantung Usai Melahirkan, Anak Punya Kelainan Jantung
Jul 13th 2024, 21:20, by Nur Khafifah, kumparanMOM

Cerita Ibu - Olga Foto: kumparan
Cerita Ibu - Olga Foto: kumparan

Kehamilan kedua membawa begitu banyak cerita bagi Olga. Di trimester awal kehamilan ini, akhirnya ketahuan apa yang membuat Olga keguguran pada kehamilan sebelumnya: kelainan rahim. Ya, Olga ternyata mengalami kelainan rahim yang disebut complete septate uterus. Sederhananya, rahimnya terbelah menjadi dua bagian.

"Kayak hidung kita kan sebenarnya satu, tapi ada tengah-tengahnya kemudian jadi dua gitu. Nah, rahim aku tuh kayak gitu," tutur ibu bernama lengkap Miranda Olga Viola ini.

Kondisi ini membuat janin di dalam kandungan hanya memiliki separuh ruang untuk hidup dan berkembang. Bahkan dokter kandungan Olga menyebut, kemungkinannya mengalami keguguran cukup tinggi, yakni 40-60 persen. Berat janinnya juga tidak boleh lebih dari 3 kg.

Selain itu, Olga juga baru ketahuan ternyata memiliki miom. Letak miom ini tak jauh dari posisi janin berada, sehingga janin semakin terjepit.

Beruntungnya, meski harus melalui berbagai tantangan, Olga berhasil melalui kehamilannya dengan baik. Anaknya yang diberi nama Mansa, lahir dengan sehat dan selamat dengan berat badan 2,9 kg.

Cerita Ibu - Olga Foto: Dok. Pribadi
Cerita Ibu - Olga Foto: Dok. Pribadi

Bengkak Jantung

Rupanya perjuangan belum usai. Seminggu setelah lahiran, Olga mengalami sesak napas setiap malam dan terasa begitu berat karena saturasinya mencapai 60 persen. Ia akhirnya konsultasi ke dokter spesialis paru, dan setelah di-rontgen ternyata ketahuan bahwa kondisi jantungnya sangat bengkak.

Olga lantas dirujuk ke dokter spesialis jantung dan menjalani echo. Hasilnya, ternyata fungsi jantungnya sudah sangat turun, yakni sekitar 30 persen. Padahal normalnya fungsi jantung minimal 72 persen. Ia didiagnosis mengalami peripartum cardiomiopati atau pembengkakan jantung yang biasanya gejalanya sudah muncul sejak masa kehamilan. Hanya saja, kata Olga, selama kehamilan gejala tersebut tidak ia rasakan sama sekali.

Kondisi Anak

Di sisi lain, Olga mengaku kebingungan kenapa berat badan Mansa yang tak kunjung meningkat. Usia 3 bulan berat badannya belum menyentuh 5 kg, itu pun sudah dibantu dengan tambahan fortifikasi.

Berbagai cara dilakukan Olga untuk menemukan apa penyebab berat badan Mansa tidak pernah naik. Dokter juga sudah melakukan berbagai macam pemeriksaan mulai dari sistem pencernaan, ginjal, hingga hati, tapi belum juga ada titik temu. Ia juga berkunjung ke konsultan laktasi, tapi tidak ada yang salah dengan proses menyusuinya.

Satu-satunya dokter yang belum ia kunjungi adalah dokter jantung. Ia akhirnya nekat konsultasi ke dokter jantung tanpa rekomendasi dari dokter sebelumnya. Saat awal mengecek dada Mansa, dokter jantung mengaku tak menemukan kecurigaan apa pun. Tapi, ia menawari Olga agar Mansa menjalani echo.

"Pas di echo udahlah, ketahuan. Ternyata dia ada kelainan jantung, saat itu diagnosisnya yang baru ketahuan adalah bocor jantung, CSD, di biliknya sebesar 7 mm," kata Olga.

Belakangan setelah kontrol rutin diketahui ternyata kebocoran jantungnya sudah membesar jadi 10 mm di bilik, dan ada kebocoran lain sebesar 2 mm. Selain itu, ternyata Mansa juga mengalami hipertensi paru.

Akhirnya setelah kondisi tubuhnya stabil, Mansa dioperasi.

Usai operasi, ada lagi informasi mengejutkan terkait jantung Mansa. Dokter menyebut, putranya itu memiliki 3 serambi jantung! Normalnya manusia hanya memiliki 2 serambi. Inilah yang membuat semua gejala bocor jantung Mansa tidak terdeteksi, karena kelainannya saling menutupi kelainan yang lain.

Rupanya, ini juga bukan kabar terakhir soal kelainan jantung Mansa. Menurut dokter, lokasi jantung Mansa tidak lazim, yakni di tengah, agak ke bawah, dan menghadap ke kanan. Mansa ternyata mengalami kelainan yang disebut Situs Inversus, yakni semua organ dalam tubuhnya terbalik. Mansa juga kidal.

Olga menyebut, kondisi ini tidak bisa diperbaiki. Meski demikian, posisi organ dalam yang terbalik tidak akan mempengaruhi tumbuh kembang Mansa di masa depan. Hanya saja, ia tidak boleh mengikuti olahraga beladiri.

Kini, di usianya yang hampir 2 tahun, Mansa sudah memiliki jantung yang sehat.

Tetap Bersyukur

Mengalami ujian bertubi-tubi tak lantas membuat Olga terpuruk. Ia mengaku syok, tapi tak punya waktu untuk meratapi kesedihan, karena ada Mansa yang harus segera ditangani kesehatannya.

Bagaimana kisah Olga dan Mansa selengkapnya? Simak dalam video di bawah ini!

Media files:
01j2p6xjfnwfrxsw4eee2cc0dd.jpg (image/jpeg)
You are receiving this email because you subscribed to this feed at blogtrottr.com. By using Blogtrottr, you agree to our policies, terms and conditions.

If you no longer wish to receive these emails, you can unsubscribe from this feed, or manage all your subscriptions.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar