Kondisi ini diperparah dengan Material batu, pasir dan batang kayu yang ikut terbawa dari gunung, mengakibatkan badan jalan memang sama sekali tak bisa dilewati pada Kamis (20/6) lalu.
Sejumlah warga yang hendak ke Siau Barat, harus memutar arah yang sangat jauh. Beberapa mengaku harus melewati 10 kampung atau desa untuk bisa sampai ke Ondong, lokasi kantor Pemerintahan di Kabupaten Sitaro.
"Harus memutar, walaupun ada juga risiko karena ada jalan yang turunannya tajam dan licin jika turun hujan. Jadi harus ekstra hati-hati agar tidak terjatuh," ujar beberapa warga.
Sementara itu, Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Sitaro, Denny Kondoj, menyebutkan pemerintah langsung bergerak cepat membersihkan sisa-sisa material akibat banjir lahar dingin itu.
Dijelaskan Denny, unit alat berat langsung melakukan pekerjaan membuka jalan yang tertutup itu. Namun, diakuinya para pekerja harus bekerja sangat berhati-hati, karena harus menunggu cuaca kondusif baru bisa memulai pekerjaan.
"Tentunya keselamatan pekerja juga harus dipertimbangkan. Jadi, pekerjaan itu dilakukan saat sudah cuaca cerah dan itu memang sudah jadi SOP," kata Denny kembali.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar