Dalam surat Imbauan nomor 300.2.3/505/Sekr-BPBD, Pemerintah Kabupaten Sitaro meminta kepada para pengungsi yang daerah pemukiman berada di Pulau Tagulandang dan saat ini berada di luar pulau, diimbau untuk kembali ke Pulau Tagulandang.
Dalam surat imbauan yang ditandatangani Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Sitaro, Denny D Kondoj, dijelaskan tentang tiga armada laut yang disiapkan pemerintah untuk para pengungsi yang hendak kembali ke Pulau Tagulandang.
"Pemerintah Daerah akan memfasilitasi transportasi bagi para pengungsi yang akan kembali, dengan moda transportasi, KMP Lokongbanua dari Bitung, KMP Lohoraung dari Munte Likupang, dan KM. Yamdena dari Bitung," ujar Denny tertulis di surat imbauan tersebut.
Para pengungsi yang hendak kembali ke Pulau Tagulandang, diminta untuk melaporkan kepulangan mereka kepada petugas posko atau Kapitalau dan Lurah masing-masing, untuk dibuatkan jadwal kepulangan sesuai jadwal kapal yang tersedia.
Pemerintah Kecamatan Tagulandang juga diminta untuk meneruskan imbauan tersebut kepada Lurah dan Kapitalau untuk disosialisasikan kepada masyarakat.
"Kerja sama semua pihak sangat diharapkan untuk memastikan keselamatan dan kenyamanan masyarakat," ujar Denny.
Adapun alasan pemulangan masyarakat kembali ke Pulau Tagulandang karena aktivitas vulkanik Gunung Ruang yang telah menunjukkan penurunan signifikan. PVMBG juga telah menurunkan level aktivitas Gunung Ruang dari Level 3 Siaga menjadi Level 2 Waspada.
Sementara itu, akibat erupsi Gunung Ruang di Kabupaten Sitaro, Sulawesi Utara (Sulut), menyebabkan 9.343 orang harus mengungsi dari tempat tinggal mereka untuk menghindari hal-hal yang tak diinginkan.
Kepala Pusat Data Informasi dan Komunikasi Kebencanaan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Abdul Muhari, mengatakan jika masyarakat yang mengungsi itu ada yang tetap tinggal di Pulau Tagulandang tapi berada di luar radius larangan, dan juga ada yang meninggalkan pulau tersebut.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar