Feb 18th 2024, 06:09, by Angga Sukmawijaya, kumparanBISNIS
Jumlah penduduk di IKN bakal dibatasi hanya 2 juta jiwa. Kabar tersebut menjadi salah satu berita paling banyak dibaca sepanjang Sabtu (17/2).
Tak hanya itu, ada juga kabar tentang rincian subsidi energi yang bakal dievaluasi Prabowo Subianto. Berikut rangkuman berita populer di kumparanBisnis:
Penduduk IKN Dibatasi 2 Juta Jiwa
Kepala Otorita IKN, Bambang Susantono, mengatakan jumlah penduduk di IKN tahun 2045 nanti akan dibatasi sebanyak 2 juta. Hal itu agar beban kota dengan jumlah populasi tidak terlalu timpang dan melebihi kapasitas, sehingga warganya diharapkan bahagia.
"Yang menarik, ini (luas IKN) 4 kali luas Jakarta tapi penduduknya paling 2 juta. Kenapa? Kita enggak mau mengulangi apa yang terjadi kota-kota di Indonesia yang over capacity. Over dari kapasitas lingkungan dan sumber daya yang ada untuk memenuhi hidup yang baik," kata Bambang dalam seminar Masa Depan Pasca IKN yang digelar Pemprov DKI Jakarta, Sabtu (17/2).
Salah satu visi Badan Otorita adalah membuat IKN menjadi kota yang layak huni dan kota yang dicintai. Untuk mewujudkan itu, Badan Otorita belajar dari negara dengan penduduk paling bahagia, Finlandia.
"IKN akan jadi lifeable, kota yang layak huni dan loveable city, kota yang dicintai. Untuk jadi loveable city kita sampai belajar ke Finland. Kenapa Finlandia? Karena Finlandia negara ter-happy di dunia," kata Bambang.
Rincian Subsidi Energi yang Bakal Dievaluasi Prabowo
Paslon nomor urut 02 Prabowo-Gibran bila terpilih akan mengevaluasi penyaluran subsidi energi agar dapat menghemat beban anggaran negara. Salah satunya untuk membiayai program prioritas yakni makan siang dan susu gratis.
Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran, Eddy Soeparno, mengatakan bila Prabowo menang nanti, pemerintah akan mengevaluasi alokasi subsidi energi apakah sudah tepat sasaran atau belum. Menurut Eddy, anggaran subsidi energi yang besar tersebut saat ini lebih banyak dinikmati oleh kalangan menengah atas.
"Kita punya subsidi energi tahun lalu Rp 500 triliun, tahun ini Rp 350 triliun ya. Dari total subsidi energi itu terbesar porsinya adalah untuk subsidi Pertalite dan subsidi LPG 3 kg, itu terbesar," ujar Eddy seperti dikutip dari Bloomberg, Jumat (16/2).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar