Juru Bicara Kemhan, Dahnil Anzar Simanjuntak, membantah kabar The Group of States against Corruption (GRECO) dari Uni Eropa melakukan penyelidikan terhadap Prabowo Subianto. Ia menegaskan berita tersebut hoaks dan fitnah.
Keterangan Dahnil itu terkait dengan isu tentang dugaan dimulainya penyelidikan dewan anti-korupsi Uni Eropa itu terhadap Prabowo berkaitan dengan pembelian pesawat Mirage 2000-5 dari Qatar.
"Pertama, jelas ini adalah hoaks dan fitnah, kenapa objek fitnah? Ada tiga hal," kata Dahnil kepada wartawan di Fairmont Hotel, Jakarta Pusat, Sabtu (10/2) malam.
Dahnil pun menjelaskan tiga hal tersebut. Pertama, katanya tidak ada pembelian terkait dengan pesawat Mirage, karena itu sudah dibatalkan. Sebelumnya Kemenhan sempat menganggarkan anggaran untuk membeli 12 unit Mirage 2000-5, tetapi batal.
"Hal pertama adalah tidak ada pembelian pesawat mirage even itu direncanakan, namun sudah dibatalkan. Jadi tidak ada pembelian pesawat mirage, dan artinya tidak ada kontrak yang efektif di Kemhan terkait dengan pembelian mirage. Jadi secara konten semua yang disampaikan di berita hoaks tersebut itu jelas adalah fitnah," ujarnya.
Dalam kesempatan yang sama, Ketua TKN Prabowo-Gibran, Rosan Roeslani, mengatakan kabar yang beredar lainnya adalah GRECO meminta bantuan asistensi Pemerintah AS terkait masalah itu.
Namun, kata dia, hal itu tak pernah ada karena dirinya mengecek isu itu ke perwakilan RI di Washington, AS maupun Kedubes AS di Indonesia.
"Tidak ada permintaan dari pihak yang namanya GRECO dalam rangka yang dituduhkan," kata Rosan.
Oleh karena itu, katanya, hal itu menambah bukti bahwa informasi soal GRECO itu palsu dan hoaks. Dia meyakini informasi yang beredar itu untuk menyudutkan Prabowo.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar