Feb 24th 2024, 06:12, by Sinar Utami, kumparanBISNIS
Menteri ATR/BPN Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) turut mendampingi Presiden Jokowi meresmikan Bendungan Lolak di Kabupaten Bolaang Mongondow, Sulawesi Utara, Jumat (23/2).
AHY baru dilantik menjadi menteri pada Rabu (21/2). AHY menggantikan Hadi yang ditunjuk Jokowi mengisi kekosongan kursi menteri di Kemenko Polhukam.
Tidak sendiri, menteri-menteri yang turut mendampingi Jokowi ada Menteri BUMN Erick Thohir, hingga Menteri PUPR Basuki Hadimuljono.
Dalam peresmian bendungan, Jokowi mengatakan pengelolaan air harus menjadi konsentrasi kerja. Menurutnya persoalan air dan energi bisa jadi masalah besar kalau tidak diselesaikan sekarang.
Indonesia punya potensi besar dengan memiliki 4.400 lebih sungai. Menurut Jokowi baru 292 sungai yang memiliki bendungan.
Jokowi menyebut, Bendungan Lolak bisa menampung sebesar 16 juta meter kubik yang mampu mengairi sawah kurang lebih 2.200 hektare.
"Jadi kalau di provinsi yang lain, di kabupaten yang lain juga kita memiliki bendungan dengan kapasitas yang kurang lebih sama, air yang ada di negara kita akan bisa kita kelola dengan baik sehingga bermanfaat," kata Jokowi.
AHY Bagikan Sertifikat Tanah
Sehari sebelumnya, Kamis (22/2), di Sulawesi Utara AHY juga membagikan sertifikat tanah kepada masyarakat dan meninjau pelayanan pertanahan di Kota Manado.
Dalam kunjungan kerja pertamanya ini, AHY bertemu dan berdialog langsung dengan masyarakat. Ia menyerap aspirasi serta memastikan bahwa proses sertifikasi tanah di daerah berjalan dengan baik.
"Saya menyerahkan sertifikat tanah langsung kepada masyarakat. Di sini saya sambil terus belanja masalah, apa lagi yang kira-kira bisa kita lakukan dari pusat dan tentunya turunannya di tingkat provinsi dan kabupaten/kota," kata AHY dalam keterangan tertulis kepada wartawan.
Terdapat 105 sertifikat tanah yang diserahkan oleh AHY di Kelurahan Malalayang Dua, Kota Manado, kepada masyarakat. Sertifikat itu merupakan hasil program Redistribusi Tanah serta Pendaftaran Tanah Sistematis Lengkap (PTSL).
"Ini menjadi perjalanan dinas pertama saya sebagai Menteri ATR/Kepala BPN, kami terbiasa bekerja di lapangan untuk menyapa langsung masyarakat. Saya rasa itu yang paling efektif karena mendengarkan keluhan, harapan atau aspirasi masyarakat itu bukan hanya menginspirasi ataupun menggerakkan kita, tetapi mempercepat kalau ada yang bisa ditangani," ucap dia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar