Jan 21st 2024, 06:18, by Aditya Pratama Niagara, kumparanOTO
Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia (AISI) melaporkan penjualan motor secara domestik tembus 6,2 juta unit. Lebih rinci lagi angkanya 6.236.992 unit.
"Bisa kembali 6 juta unit setelah empat tahun dan 2020 lalu mengalami pandemi. Tahun ini 6,23 juta unit naik 19 persen dibanding tahun lalu," terang Sekretaris Umum AISI, Hari Budianto beberapa waktu lalu.
Penjualan secara wholesales (distribusi dari pabrik ke diler) tahun lalu mencapai 5.221.470 unit. Kemudian 2021 sebanyak 5.057.516 unit, dan 2020 3.660.616 unit.
Adapun pada 2019 sebelum pandemi menyerang, wholesales sepeda motor di Indonesia tembus 6,4 juta unit. Artinya pemulihan positif terus terjadi sejak 2020.
"Penjualan sepeda motor kita pernah mengalami angka tertinggi pada 2011 mencapai 8 juta unit. Kemudian terjadi penurunan hit bottom pada 2017 menyentuh 5,8 juta unit," terangnya.
Bicara segmen, yang paling mendominasi adalah matik. Diikuti motor bebek dan sport.
"Dulu tipe bebek menguasai, kemudian matik mulai 2022 dulu ada Yamaha Nouvo, sampai 2023 matik atau skuter kontribusinya 89 persen. Sekarang bebek 5,3 persen, sport 5-10 persen, tapi cenderung turun," lanjutnya.
Ekspor motor Indonesia menyusut
Kendati menunjukkan penjualan domestik yang positif, sayangnya kinerja ekspor roda dua dari anggota AISI mengalami penurunan. Pada 2022 ekspor secara utuh (CBU) bisa 743.551 unit, namun sepanjang 2023 asosiasi hanya merekam 570.004 unit yang dikapalkan.
Dengan kata lain turun 23,3 persen. Padahal 2021 bisa mengapalkan sepeda motor sebanyak 803.931 unit, pada 2020 saat pandemi mencetak ekspor 700.392 unit, serta 2019 sebelum pandemi sebanyak 810.433 unit.
"Karena negara tujuan ekspor kita punya kebijakan industrialisasi masing-masing dengan nilai tambah CKD di negaranya masing-masing," pungkas Hari.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar