Jan 14th 2024, 12:29, by Sena Pratama, kumparanOTO
Pemerintah mengurangi alokasi kuota motor listrik subsidi Rp 7 juta untuk tahun 2024 menjadi 50 ribu unit, yang mana semula adalah 600 ribu unit. Alasannya karena penyerapan kuota tahun 2023 kurang maksimal.
Tahun lalu, pemerintah menyediakan kuota subsidi sebanyak 200 ribu dengan anggaran Rp 1,4 triliun. Namun, sampai akhir tahun jumlah yang terdistribusi hanya sebanyak 11.532 unit alias cuma terserap sekira 5,7 persen.
"Karena penyerapannya tidak sesuai, bahkan jauh dari apa yang sudah disiapkan yaitu 200 ribu unit motor listrik, itu menjadi beban kita dalam konteks kita tidak berhasil men-deliver atau memberikan penyerapan anggaran yang tinggi," ujar Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang ditemui di Kantor Kemenperin, Jakarta mengutip Antara.
Sebagai salah satu produsen, Commercial Director Polytron Tekno Wibowo juga mengamini soal keputusan pemerintah tersebut. Menurutnya, langkah itu wajar dilakukan melihat evaluasi performa penjualan motor listrik subsidi sepanjang 2023.
"Saya pikir normal-normal saja, ya. Karena kalau melihat kuota subsidi 200 ribu tahun lalu itu baru terpakai 15 ribu, sehingga sisa banyak. Kalau budget masih (sisa) banyak, jadi mubazir juga," buka Tekno ditemui di PIK 2, Banten belum lama ini.
Lebih lanjut, Tekno berpendapat penerimaan masyarakat terhadap motor listrik tetap membutuhkan waktu, sekali pun sudah disediakan program subsidi.
"Kita melihatnya bahwa ini hanya masalah waktu dan memang kita tetap butuh proses untuk melakukan promosi sehingga masyarakat mau beralih ke motor listrik dan tidak ragu-ragu," jelasnya.
Tekno optimistis pasar mampu menyerap jumlah kuota subsidi motor listrik yang baru untuk tahun 2024. Dirinya berharap, penjualan tahun ini bisa melewati angka lebih dari 50 ribu unit.
"Saya yakin pemerintah, kalau penjualannya lebih, tetap akan mendukung karena mereka juga punya kepentingan untuk membesarkan industri motor listrik itu sendiri," tukasnya.
Saat ini Polytron sudah memiliki dua lini motor listrik. Terbaru, perusahaan bermarkas di Kudus, Jawa Tengah itu telah meluncurkan satu produk baru yakni Fox-S dengan harga Rp 16 juta atau Rp 9 juta setelah dipotong subsidi.
Tekno mengaku, total populasi motor listriknya yang ada saat ini mencapai hampir 6.000 unit. Dia yakin penjualan dapat meningkat dua kali lipat dengan adanya produk baru.
"Jadi, tahun ini kita targetkan penjualan minimal 40.000 untuk Fox-R dan Fox-S. Target produksi 4.000 per bulan semua model," pungkasnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar