Search This Blog

Kisah Perlawanan Rakyat Jawa Melawan Belanda pada Tahun 1825-1839

kumparan - #kumparanAdalahJawaban
 
Kisah Perlawanan Rakyat Jawa Melawan Belanda pada Tahun 1825-1839
Jan 28th 2024, 19:04, by Berita Terkini, Berita Terkini

Ilustrasi Rakyat Jawa Angkat Senjata Melawan Keserakahan Bangsa Belanda Tahun 1825-1839 Yang Dipimpin Oleh, Foto: Unsplash/Natalia Misintseva.
Ilustrasi Rakyat Jawa Angkat Senjata Melawan Keserakahan Bangsa Belanda Tahun 1825-1839 Yang Dipimpin Oleh, Foto: Unsplash/Natalia Misintseva.

Dalam merebut kemerdekaan Indonesia tidaklah mudah. Ada banyak perjuangan yang telah dilalui oleh para pahlawan. Salah satunya perjuangan rakyat Jawa angkat senjata melawan keserakahan bangsa Belanda tahun 1825-1839 yang dipimpin oleh Pangeran Diponegoro.

Perang Jawa atau dikenal dengan sebutan perang Diponegoro ini adalah peperangan yang membuat namanya menjadi topik di halaman buku sejarah. Beliau dengan gagahnya berani melakukan pemberontakan terhadap pihak Belanda.

Kisah Perlawanan Diponegoro Melawan Belanda Tahun 1825-1839

Ilustrasi Rakyat Jawa Angkat Senjata Melawan Keserakahan Bangsa Belanda Tahun 1825-1839 Yang Dipimpin Oleh, Foto: Unsplash/Larysa Amosova.
Ilustrasi Rakyat Jawa Angkat Senjata Melawan Keserakahan Bangsa Belanda Tahun 1825-1839 Yang Dipimpin Oleh, Foto: Unsplash/Larysa Amosova.

Pada tahun 1825-1839 terjadi pemberontakan dari rakyat Jawa terhadap pihak Belanda. Rakyat Jawa angkat senjata melawan keserakahan bangsa Belanda tahun 1825-1839 yang dipimpin oleh Pangeran Diponegoro.

Pangeran Diponegoro adalah putra dari Sri Sultan Hamengku Buwono III yang memiliki nama asli Raden Mas Ontowiryo. Beliau lahir pada 11 November 1785 di Yogyakarta.

Sosok Pangeran Diponegoro dikenal secara luas karena memimpin Perang Diponegoro atau disebut sebagai Perang Jawa karena terjadi di tanah Jawa.

Dikutip dari laman ditsmp.kemdikbud.go.id, sejarah mencatat Perang Diponegoro sebagai perang dengan korban yang sangat besar hingga menewaskan ratusan ribu rakyat Jawa dan puluhan ribu dari Belanda. Perang Diponegoro bahkan menjadi perang terbesar selama masa pendudukan Belanda di Indonesia.

Secara umum Perang Diponegoro dilatarbelakangi oleh adanya ikut campur Belanda pada urusan kerajaan. Pihak keraton tidak berdaya akan pengaruh politik pemerintahan kolonial dan justru hidup mewah serta tidak mempedulikan rakyatnya.

Sejak tahun 1821 para petani lokal menderita akibat penyalahgunaan penyewaan tanah oleh warga Belanda, Inggris, Prancis, dan Jerman.

Van der Capellen mengeluarkan dekrit pada tanggal 6 Mei 1823 yang menyatakan bahwa semua tanah yang disewa orang Eropa dan Tionghoa wajib dikembalikan kepada pemiliknya per 31 Januari 1824. Namun, pemilik lahan diwajibkan memberikan kompensasi kepada penyewa lahan Eropa.

Kekecewaan Pangeran Diponegoro juga semakin memuncak ketika Patih Danureja atas perintah Belanda memasang tonggak-tonggak untuk membuat rel kereta api melewati makam leluhurnya. Beliau kemudian bertekad melawan Belanda dan menyatakan sikap perang.

Perang Diponegoro yang terjadi selama lima tahun (1825 – 1830) telah menelan korban tewas sebanyak 200.000 jiwa penduduk Jawa, sementara korban tewas di pihak Belanda berjumlah 8.000 tentara Belanda dan 7000 serdadu pribumi.

Selain melawan Belanda, perang ini juga merupakan perang (sesama) saudara antara orang-orang keraton yang berpihak pada Diponegoro dan yang anti-Diponegoro (antek Belanda). Akhir perang ini menegaskan penguasaan Belanda atas Pulau Jawa.

Baca Juga: Kisah 2 Pahlawan Wanita Islam dalam Perjuangan Kemerdekaan Indonesia

Demikian uraian mengenai kisah rakyat jawa angkat senjata melawan keserakahan bangsa belanda tahun 1825-1839 yang dipimpin oleh Pangeran Diponegoro. Perang ini bertujuan memperjuangkan kebebasan Jawa dari pihak Belanda yang telah menyengsarakan rakyat. (Umi)

Media files:
01hn6ph0jbedhbv24106zv3dj4.jpg (image/jpeg)
You are receiving this email because you subscribed to this feed at blogtrottr.com. By using Blogtrottr, you agree to our policies, terms and conditions.

If you no longer wish to receive these emails, you can unsubscribe from this feed, or manage all your subscriptions.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar