Oct 30th 2023, 19:20, by Angga Sukmawijaya, kumparanBISNIS
PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) mencatat jumlah pinjaman diberikan (outstanding) dari bisnis pinjaman konsumen GoTo mencapai Rp 1,4 triliun per kuartal III 2023 atau tumbuh 44 persen dibanding kuartal II 2023.
Manajemen GoTo mengungkapkan hampir 60 persen dari pembukuan pinjaman GoTo saat ini didanai PT Bank Jago Tbk (ARTO). GoTo meluncurkan empat produk dan fitur baru sepanjang kuartal ketiga 2023, yakni aplikasi GoPay, pinjaman tunai di aplikasi Tokopedia, pinjaman tunai di aplikasi Gojek, serta GoPay Tabungan by Jago.
GoPay Tabungan by Jago yang baru diluncurkan pada Rabu (18/10), telah menarik 200.000 pengguna dan mencatatkan lebih dari satu juta transaksi sejak diluncurkan.
"Perseroan akan terus berkolaborasi dengan Bank Jago untuk memperbesar skala penyediaan pinjaman konsumen di tahun 2023," kata manajemen GoTo dalam keterangan resmi, Senin (30/10).
GoTo mencatat aplikasi GoPay telah diunduh lebih dari lima juta kali. Sekitar 50 persen dari pengguna yang bertransaksi melalui aplikasi GoPay adalah pengguna baru atau yang aktif kembali. juga bertransaksi di Gojek atau Tokopedia, dan sekitar seperempat di antaranya kemudian juga bertransaksi di Gojek atau Tokopedia.
"Aplikasi GoPay diharapkan mendorong penetrasi layanan keuangan di kalangan konsumen yang memprioritaskan harga," ujarnya.
GoTo juga mengembangkan ketersediaan produk pembayaran di Tokopedia, termasuk GoPayLater dan produk pinjaman tunai baru, sehingga menyediakan fleksibilitas cara bayar yang lebih luas bagi konsumen yang memprioritaskan harga.
Perseroan menetapkan pedoman kinerja EBITDA Grup yang disesuaikan positif dalam kuartal keempat 2023. Rugi EBITDA Grup yang disesuaikan untuk keseluruhan tahun 2023 berada di kisaran antara Rp 4,5 triliun dan Rp 3,8 triliun.
Perseroan melaporkan perbaikan rugi EBITDA Grup yang disesuaikan sebesar 74 persen year-on-year mencapai Rp 940 miliar, yang didorong peningkatan monetisasi dan manajemen beban usaha secara disiplin.
GTV Grup pada kuartal ini mencapai Rp 151,3 triliun, tumbuh 5 persen dibanding kuartal sebelumnya, terutama disebabkan oleh penggunaan produk dan layanan yang lebih banyak oleh kelompok konsumen yang memprioritaskan harga.
GTV Grup turun 6 persen year-on-year, disebabkan oleh penurunan insentif dan pemasaran produk. Pada saat yang bersamaan, jumlah konsumen profitabel dan kontribusi mereka terhadap GTV tetap stabil dibandingkan kuartal sebelumnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar