Sep 9th 2023, 18:53, by Berita Terkini, Berita Terkini
Tuliskan ciri kebahasaan yang menandai suatu teks pidato persuasif! Pidato persuasif merupakan pidato dengan tujuan mengajak atau mempengaruhi pendengar untuk melakukan atau mempercayai suatu hal yang disampaikan.
Pada teks pidato persuasif terdapat unsur kebahasaan yang khas atau lazim digunakan. Unsur kebahasaan itu sering kali digunakan penulis teks pidato persuaif sebagai sarana untuk menyampaikan ide tertentu.
Ciri Kebahasaan yang Menandai Teks Pidato Persuasif
Tuliskan ciri kebahasaan yang menandai suatu teks pidato persuasif! Beberapa ciri kebahasaan teks pidato persuasif menurut buku yang berjudul Explore Bahasa Indonesia Jilid 3 untuk SMP/MTS Kelas IX, Erwan Rachmat, S.Pd., M.Pd., (2014:41), adalah sebagai berikut:
1. Kalimat tunggal: kalimat yang hanya terdiri atas satu klausa. Contoh: Saya akan menyampaikan pidato "Jagalah Kebudayaan Kita".
2. Kalimat majemuk: kalimat yang terjadi dari dua klausa atau lebih yang dipadukan menjadi satu oleh konjungsi (kata penghubung). Contoh: Kita seharusnya bangga karena hidup di negara yang mempunyai aneka ragam budaya.
3. Ungkapan sapa: kalimat untuk menyapa audiensi. Contoh: Yang terhormat Bapak dan Ibu Guru: Hadirin yang berbahagia.
4. Kalimat perintah: kalimat yang bertujuan memerintah atau menyuruh untuk melakukan sesuatu. Jenis kalimat perintah yang biasa terdapat dalam teks pidato, yaitu:
Kalimat perintah ajakan atau imbauan. Contoh: Mari, kita jaga serta lestarikan keanekaragaman budaya Indonesia.
Kalimat perintah permohonan. Contoh: Mohon, jangan abaikan warisan leluhur kita itu.
Kalimat perintah saran. Contoh: Kita sebagai bangsa Indonesia sebaiknya bertindak tegas.
5. Kalimat tanya retoris: kalimat berisi pertanyaan yang tidak memerlukan jawaban. Contoh: Pasti kita tidak ingin mereka diakui sebagai milik bangsa asing, bukan?
6. Partikel: kata tugas yang merupakan bentuk terikat yang selalu dilekatkan pada kata yang mendahuluinya. Di antara empat partikel, partikel yang khas dijumpai pada teks pidato, yaitu partikel-lah.
Partikel -lah biasa dipakai dalam kalimat perintah maupun kalimat berita untuk penekanan makna kata di depannya. Contoh: Jagalah warisan itu karena kebudayaan merupakan "tanda pengenal" kita di antara negara-negara dunia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar