Aug 13th 2023, 08:49, by Lydia Salsabilla, Hi Pontianak
Hi!Pontianak - Di tengah menjamurnya toko kopi di Pontianak, Aming Coffee masih menjadi pilihan utama masyarakat untuk ngopi. Berdiri sejak 2002, kedai kopi yang terkenal dengan racikan kopi lokalnya itu hingga kini memiliki 26 cabang baik warung kopi tradisional dan modern di Kalbar juga di beberapa kota besar di Indonesia.
Owner brand Kopi Aming, Liming Wong atau akrab disapa Aming mengatakan konsisten menjaga rasa menjadi salah satu cara untuk tetap bertahan dan eksis ditengah gempuran kedai kopi tiam di Pontianak.
"Saya meracik sendiri kopi dengan 1 hingga 2 karyawan dan selalu berusaha konsisten menjaga rasa dari produksi sampai diseduh disajikan ke kostumer semua sendiri dan semakin diakui oleh masyarakat," ungkapnya saat menggelar 'Ngopi Bareng Media' di Aming Coffee Jalan Podomoro Pontianak, pada Jumat, 11 Agustus 2023.
Tidak hanya konsisten menjaga rasa kopi agar cocok dinikmati oleh semua orang, Aming kata, dirinya juga memenyesuaikan jaman untuk mengembangkan usahanya itu. Dengan memakan waktu yang bertahun tahun, ia mulai menginvestasikan keuntungannya untuk membuka warkop Aming dari beberapa meja hingga memiliki banyak gerai.
"Dari satu warkop hasil tabungan sebagian diinvestasikan memperbesar warkop Aming dengan kapasitas besar dan ramai. Sehingga tercetuslah kerjasama dengan beberapa pihak dan saya mulai menggandeng Sunarto Tjouw atau Aan selaku Dirut PT Aming Kopi Indonesia. Beliaulah yang mengembangkan cabang-cabang Aming Coffee yang ada," ujarnya.
Sementara itu, Dirut PT Aming Kopi Indonesia, Sunarto Tjouw atau Aan memberikan beberapa tips bagi seseorang yang hendak memulai untuk membuka usaha. Aan menyampaikan hal pertama yang harus dilakukan adalah menemukan kelebihan atau kekuatan dalam diri.
"Secara pribadi tipsnya adalah pertama menemukan pointnya kita. Setiap dari kita pasti mempunyai satu kelebihan, saya lihat kelebihan di Aming Coffee adalah sudah punya rasa kopi yang autentik. Disitulah kemudian saya melihat itulah kelebihan Aming. Setelah menemukan kelebihan kita, kemudian saya akan menentukan visinya, ini mau dibawa kemana. Jadi setelah menemukan kekuatan kita bukan kekuatan orang lain, kita kembangkan ke arah visinya," ungkapnya.
Lebih lanjut, Aan mengatakan jika ingin memulai usaha sebaiknya untuk tidak mengedepankan passion. Menurut Aan, passion merupakan jebakan yang dapat membuat mereka tidak berkembang.
"Saya termasuk generasi yang tidak kenal kata passion. Kita dulu taunya cuan, ataupun bertahan hidup, atau jadi orang sukses, mau cara apapun bekerja dengan keras. Itu generasi yang saya jalanin. Tetapi generasi yang lebih muda mengenalkan kata passion kepada saya, mesti mempunyai passion, kita harus kerjakan apa yang kita suka, apa yang kita mampu," ujarnya.
"saya dalami dan amatin passion itu adalah jebakan dimana tanpa sadar mereka mengerjakan passionnya hanya untuk aktualisasi diri mereka, supaya mereka mengerjakan karena suka. kalau tidak suka akan dikerjakan dengan semena-mena atau tidak ada rasa memiliki," tambahnya.
Sebab itu Aan menuturkan akhirnya ia menggabungkan kata passion dengan visi. Misalnya dengan mencari tau apa yang orang butuhkan ketika nongkrong, seperti memperluas tempat, menyediakan fasilitas agar mereka (pembeli) betah santai disana.
"Visi itu adalah ada kebutuhan orang yang bisa kita penuhi. Misalnya buka coffee shop, orang butuhkan apa, tempat smoking tempat meeting, sekedar kongkow main game, maka butuh tempat pengecas. Orang butuh lifestyle nongkorng ditempat keren. Itu yang harus kita mesti penuhin. Jadi bagi saya tipsnya kita cari kekuatan kita beserta passionnya tadi, kemudian tentukan visi, dimana visi itu ada kebutuhan orang lain yang kita penuhi bukan mengaktualisasi kita," pungkasnya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar