Aug 27th 2023, 12:34, by Wisnu Prasetiyo, kumparanNEWS
Budiman Sudjatmiko berbicara kabar terkini soal gagasan Bukit Algoritma senilai Rp 18 triliun. Akankah ini menjadi mimpi semata?
Bukit Algoritma adalah proyek berbentuk KSO (Kerja Sama Operasi) yang dipimpin Budiman antara PT Kiniku Bintang Raya dengan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) bidang konstruksi, PT Amarta Karya (AMKA). Perusahaan BUMN dipercaya sebagai mitra infrastruktur pada tahap pertama selama tiga tahun ke depan.
Budiman kini sudah mendukung Menhan Prabowo Subianto nyapres. Keduanya pun sempat bertemu untuk membahas membangun kampus teknologi di Bukit Algoritma.
"Oh ya betul betul (Bukit Algoritma). bicara Unhannya, Universitas Pertahanan apa yang diproyeksikan menjadi universitas teknologi yang latar belakang dari ministry of defense," jelasnya.
Jadi Unhan akan dibangun di sana. Budiman sejak awal juga bermimpi bahwa Bukit Algoritma ini bakal menjadi 'Sillicon Valley'-nya Indonesia.
Katanya, saat bertemu Prabowo sempat membahas soal rencana membangun Universitas Pertahanan di sana.
"Ya kemarin waktu bertemu 3 minggu lalu iya (Bertemu Prabowo). bicara soal ngobrol santai aja, enggak ada sesuatu yang serius. Jadi intinya saya harus katakan bahwa kemarin ketika berbicara dengan Pak Prabowo di Kemhan lebih pada soal Unhan dan kebutuhan sumber daya manusia pengajar di Unhan yang diprospek sebagai MIT (Institut Teknologi Massachusetts)-nya Indonesia. Maunya ke sana," urai Budiman.
Budiman kemudian menceritakan progres Bukit Algoritma yang direncanakan dibangun di Sukabumi sejak 2021 ini.
"Ya masih jalan. Masih tidak secepat yang kita bayangkan. Tapi masih jalan dan enggak ada uang serupiah pun dari APBN," katanya.
Menurutnya, lahan untuk Bukit Algoritma sudah siap. Investor pun terus didekati.
"Masih 880 hektare. Kemarin tim kita kebetulan ke Paris juga bertemu dengan beberapa investor," jelas dia.
Lantas, apakah dengan mendukung Prabowo, Budiman berharap megaproyek ini bisa selesai lebih cepat?
"Saya tidak mau... Siapa pun yang menang enggak ada hubungannya ya. Artinya saya sejak awal tidak berharap ini jadi project negara. Saya tidak berharap. Ini juga saya kan merasa bahwa setiap berapa tahun sekali saya merasa harus ninggalin legacy," katanya.
"Saya ada obsesi ke diri saya untuk ninggalin legacy. Legacy ketiga adalah meninggalkan kemajuan gitu," sambungnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar