Aug 19th 2023, 18:37, by Tri Vosa Febiola Ginting, kumparanNEWS
Presiden Jokowi bercerita bahwa situasi politik di RI saat ini sudah mulai memanas. Dia pun menyinggung perkara menang dan kalah dalam pemilu.
Jokowi mengatakan kompetisi adalah hal yang biasa. Bahkan, menurutnya jika ada yang menang, seharusnya bisa membantu yang kalah.
Hal ini disampaikan dia saat memberikan kata sambutan pada pembukaan Rakernas GAMKI ke-23 di Lapangan Benteng, Kota Medan.
"Walaupun kita berkompetisi dalam tahun politik ini, kawan adalah kawan. Kalau racing, kalau balapan, boleh-boleh saja, tapi jangan sikut-sikutan, apa lagi tendang-tendangan. Kita ini saudara sebangsa dan setanah air," kata Jokowi.
Jokowi mengatakan, meski pemilu dinilai sebagai momentum pertandingan, harus tetap dinilai sebagai pertandingan yang harmonis.
"Kadang-kadang saya mikir kita yang di atas sudah ngopi-ngopi bareng, sudah makan bersama, yang di akar rumput masih ramai belum rampung-rampung. Ini lah yang sering kita lupakan, karena pasti ada yang menang dan pasti ada yang kalah," katanya.
"Sebaiknya memang yang menang mengajak yang kalah untuk membantu dan kalau tidak membantu sebisa mungkin jangan mengganggu," tuturnya.
Jokowi juga meminta masyarakat untuk tidak terpecah-belah menjelang pemilu 2024 mendatang.
"Kemudian antar masyarakat sendiri tidak bersatu, tidak kompak, bagaimana pemimpin bisa menyelesaikan masalah dan problem besar yang ada. Dan, bersatu itu bukan hanya sekadar tidak bertengkar. Bukan itu. Tapi lebih dari itu. Bersatu itu mampu bergerak bersama. Bersama mampu bersinergi bersama dalam meraih visi Indonesia maju yang kita cita-citakan," pungkasnya.
Dalam kegiatan ini, Jokowi didampingi Menpora Ario Bimo Nandito. Turut hadir, Gubernur Sumatera Utara Edy Rahmayadi, Panglima TNI Laksamana Yudo Margono, Ketua Komisi I DPR RI Meutya Hafid, Pangdam I Bukit Barisan Mayjen TNI Achmad Daniel, dan Wali Kota Medan Bobby Nasution.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar