Jul 8th 2023, 17:36, by Ahmad Romadoni, kumparanNEWS
Panitia penyelenggara haji Malaysia menyambangi kantor Daker Makkah untuk berbagi pengalaman dengan PPIH Arab Saudi RI. Foto: dok MCH 2023
Panitia Penyelenggara Haji Malaysia rupanya punya keluhan yang sama dengan Indonesia soal pelayanan saat puncak haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina [Armuzna]. Karena itu, Malaysia meminta Masyariq dan Kementerian Haji Arab Saudi segera melakukan pembenahan.
Direktur Eksekutif Haji pada Tabung Haji Malaysia, Dato Sri Syed Saleh, mengatakan tim sempat mengecek lokasi bersama Masyariq 20 hari sebelum puncak haji. Hasilnya, belum banyak yang dikerjakan.
Beberapa hari sebelum puncak haji, tim kembali lagi. Namun, tak ada perubahan berarti.
"Ada fasilitas yang tidak siap digunakan, air juga tidak cukup. Masalah air di Arafah menjadi isu cukup besar. Katering di Arafah juga lambat," ungkap dia saat pertemuan dengan PPIH Arab Saudi RI di Daker Makkah, dikutip, Sabtu (8/7).
Panitia penyelenggara haji Malaysia menyambangi kantor Daker Makkah untuk berbagi pengalaman dengan PPIH Arab Saudi RI. Foto: dok MCH 2023
"Situasi di Mina juga amat teruk (parah) sekali. Tabung Haji juga menekankan ke Masyariq, bahwa tidak seharusnya mereka menerima jemaah non-kuota dalam maktab. Harus ada maktab khusus bagi jemaah furoda dan non-kuota," tambah dia.
Kondisi tenda di Mina juga jadi sorotan. Dengan jumlah jemaah yang bertambah, ruang yang disiapkan Masyariq tidak ikut ditambah. Belum lagi fasilitas pendukung seperti AC yang tak berfungsi maksimal.
"Ruangnya sama dengan tahun lalu. Karena ada kasur, malah menjadi makin sempit. Masing-masing jemaah mempertahankan kasurnya. Kita sedang memikirkan tahun depan tidak perlu pakai kasur, cukup karpet tebal," paparnya.
Panitia penyelenggara haji Malaysia menyambangi kantor Daker Makkah untuk berbagi pengalaman dengan PPIH Arab Saudi RI. Foto: dok MCH 2023
"Pendingin udara di Mina juga kurang dingin. Itu sudah 25 tahun belum diganti. Bahkan, ada satu maktab di mana saluran air kotorannya (najis) bocor," sambungnya.
Malaysia sudah melayangkan surat diplomatik ke Kementerian Haji Arab Saudi soal berbagai catatan atas pelayanan Masyariq di puncak haji.
Masyariq merupakan perusahaan yang ditunjuk Pemerintah Arab Saudi untuk melayani jemaah haji dari sejumlah negara saat puncak haji. Masyariq melayani negara-negara ASEAN, termasuk Indonesia dan Malaysia. Mereka bertanggung jawab menyediakan semua fasilitas untuk jemaah haji selama puncak haji.
Nota protes juga sudah dilayangkan Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas kepada Kementerian Haji. Misalnya soal air bersih dan katering di Arafah, lalu keterlambatan bus penjemput di Muzdalifah, dan berbagai masalah di Mina.
Jemaah haji berjalan untuk melempar jumrah hari ketiga menuju Jamarat di Mina, Arab Saudi, Jumat (30/6/2023). Foto: Wahyu Putro A/ANTARA FOTO
Gus Men bahkan sudah membentuk tim investigasi gabungan untuk memastikan penyebab semua masalah yang terjadi saat puncak haji. Dengan begitu, dapat segera diperbaiki tahun depan.
Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kemenag, Hilman Latief, mengatakan, Indonesia dan Malaysia akan terus berkomunikasi secara intens terkait pelayanan Masyariq. Bahkan, dia ingin ada pola penyelenggaraan haji jangka panjang.
"Ke depan dapat dibuat satu pola pembahasan dan model penyelenggaraan haji yang lebih proporsional dan profesional di antara negara-negara di Asia Tenggara. Pembahasan ini juga akan melibatkan Pemerintah Arab Saudi. Sebab, perubahan juga terus terjadi di Saudi, termasuk perubahan dari muasasah menjadi Syarikah, sehingga ke depan harus lebih profesional," jelas Hilman.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar