Banjir dan longsor terjadi di sejumlah wilayah Korea Selatan (Korsel). Sebanyak 22 orang dilaporkan tewas, 14 lainnya hilang akibat bencana yang terjadi usai hujan lebat melanda negara tersebut, Sabtu (15/7).
Dikutip dari AFP, ribuan orang mengungsi akibat bencana tersebut. Saat ini, Korsel sedang berada di puncak hujan. Tiga hari terakhir hujan lebat melanda, memicu banjir dan tanah longsor di sejumlah wilayah.
Sebagian besar korban, yakni 16 orang tewas dan sembilan hilang, berasal dari Provinsi Gyeongsang utara. Sebagian besar karena tanah longsor di wilayah pegunungan tersebut.
Di titik paling parah di wilayah tersebut, rumah dilaporkan 'tersapu' longsor. "Tersapu seluruhnya," kata seorang responden unit gawat darurat kepada Kantor Berita Yonhap.
Sementara di Goesan, lebih dari 6.400 penduduk diminta untuk mengungsi karena bendungan di sana mulai meluap dan menenggelamkan desa-desa di sekitarnya, kata Kemendagri Korsel.
Beberapa orang turut dilaporkan hilang hanyut saat sungai meluap di provinsi Gyeongsang utara.
Upaya Evakuasi
Petugas penyelamat berjuang untuk mencapai titik di mana sekitar 19 mobil terperangkap di terowongan bawah tanah sepanjang 430 meter di Cheongju, provinsi Chungcheong Utara. Mereka terperangkap setelah banjir menyapu daerah tersebut.
Satu orang ditemukan tewas, dan sembilan orang diselamatkan dari sebuah bus. Saat peristiwa terjadi, banjir menyapu dengan cepat, sehingga warga tak sempat melarikan diri di terowongan tersebut.
Ketinggian air dilaporkan masih tinggi dan belum diketahui berapa orang yang terjebak di sana, serta bagaimana kondisi mereka.
"Ada banyak mobil di dalam terowongan ketika air mulai masuk dan naik dengan sangat cepat," kata salah satu dari sembilan orang yang diselamatkan dari bus.
"Saya tidak mengerti mengapa terowongan itu tidak ditutup lebih awal," sambungnya.
Perdana Menteri Korea Selatan Han Duck-soo mendesak para pejabat untuk mencegah luapan sungai dan tanah longsor, dan meminta dukungan untuk operasi penyelamatan dari kementerian pertahanan.
Korea Selatan sering dilanda banjir selama periode musim panas, tetapi negara tersebut biasanya memiliki persiapan yang baik dan jumlah kematian biasanya relatif rendah.
Korea Selatan sempat mengalami hujan dan banjir yang memecahkan rekor tahun lalu, yang menyebabkan lebih dari 11 orang tewas. Termasuk tiga orang yang tewas terperangkap di sebuah apartemen bawah tanah Seoul yang dikenal secara internasional karena film Korea pemenang Oscar "Parasite".
Pemerintah mengatakan pada saat itu bahwa banjir tahun 2022 terjadi akibat curah hujan tertinggi dalam 115 tahun, menyalahkan perubahan iklim atas cuaca ekstrem tersebut.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar