May 10th 2023, 09:07, by Nabilla Fatiara, kumparanMOM
Tim dokter di Amerika Serikat baru-baru ini melakukan operasi operasi janin di dalam kandungan yang mengalami kondisi otak langka. Ini merupakan pertama kalinya di dunia dilakukan tindakan pembedahan pada otak bayi yang masih berada di dalam kandungan.
Dikutip dari CNN International, janin mengalami kondisi langka yang disebut Vein of Galen Malformation (VOGN), atau kelainan yang mempengaruhi pembuluh darah yang membawa darah beroksigen dari jantung ke otak. Sehingga, tidak bisa berkembang dengan baik selama pertumbuhannya.
Kelainan langka VOGN ini akan menghasilkan jumlah darah yang sangat banyak, sehingga dapat menekan pembuluh darah dan jantung. Bila dibiarkan, maka dikhawatirkan bisa menimbulkan serangkaian masalah kesehatan pada anak.
"Kerusakan otak yang luar biasa dan gagal jantung pada bayi setelah lahir menjadi dua tantangan besar," ungkap ahli radiologi Boston Children's Hospital, Dr. Darren Orbach.
Prosedur pembedahan ini dilakukan pada Maret 2023 lalu oleh tim dokter dari Brigham and Women's Hospital dan Boston Children's Hospital. Pasien mereka adalah Derek dan Kenyatta Coleman yang berasal dari Lousiana. Dan ini adalah kehamilan keempat pasangan tersebut.
Awalnya, kehamilan Kenyatta berjalan normal, sampai akhirnya dokter melihat ada sesuatu yang tidak biasa saat melakukan USG di usia kehamilan 30 minggu. Saat itu, dokter sempat memberi pilihan apakah bayi di dalam kandungan mereka akan mendapat perawatan sebelum atau sesudah lahir.
"Dokter mengatakan ke saya bahwa ada yang tidak beres pada otak bayi, dan juga jantungnya membesar. Setelah diselidiki, ada diagnosis VOGN," ungkap Kenyatta.
Dokter pun menjelaskan tentang perawatan bayi mereka yang belum lahir. Termasuk juga kemungkinan risikonya, seperti persalinan prematur hingga pendarahan otak pada janin. Keluarga Coleman merasa tidak ada lagi pilihan sehingga mereka memutuskan ikut keputusan terbaik dokter. Dan tindakan operasi itu pun berlangsung pada 15 Maret 2023.
Tindakan Operasi yang Rumit dan Kondisinya Sekarang
Nah Moms, ternyata operasi yang dijalani Kenyatta dan janinnya tidaklah mudah. Sebab, dokter harus memastikan janin menghadap posisi yang tepat atau menghadap ke dinding perut ibunya. Selama operasi bayi harus dipastikan tetap berada di posisi yang sama.
Setelah mendapat posisi yang optimal, dokter kemudian menyuntikkan obat berdosis ringan agar bayi tidak banyak bergerak dan suntikan pereda nyeri. Lalu, dokter memasukkan jarum melalui dinding perut secara hati-hati, kemudian memasukkan kateter melalui jarum sehingga gulungan logam kecil bisa mencapai pembuluh darah bayi. Termasuk memperlambat aliran darah dan mengurangi tekanan.
Bayi tersebut pun kemudian menunjukkan tanda-tanda kemajuan dengan pemindai, yang menunjukkan penurunan tekanan darah.
Setelah operasi dilakukan, Kenyatta mulai pecah ketuban. Dan dua hari kemudian, ia melahirkan seorang bayi perempuan yang diberi nama Denver pada usia kehamilan 34 minggu.
"Saya mendengar dia [bayi saya] menangis untuk pertama kalinya, dan saya bahkan tidak bisa mengungkapkan perasaan saya saat itu dengan kata-kata," ucap Kenyatta.
Dokter juga menyatakan kondisi Denver sehat dan sangat stabil. Bahkan, dia tidak memerlukan pengobatan sesegera mungkin, seperti yang sempat diprediksi oleh dokter.
Dan kini, di usianya yang hampir dua bulan, kondisi Denver semakin sehat dan bertumbuh kembang dengan baik. Bahkan, dia tidak mengonsumsi obat-obatan untuk gagal jantung maupun tak membutuhkan intervensi tambahan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar