Search This Blog

OJK Pastikan BSI Sudah Normal & Data Nasabah Aman, Masyarakat Diminta Tak Panik

kumparan - #kumparanAdalahJawaban
 
OJK Pastikan BSI Sudah Normal & Data Nasabah Aman, Masyarakat Diminta Tak Panik
May 13th 2023, 18:46, by Angga Sukmawijaya, kumparanBISNIS

Direktur Sales & Distribution BSI Anton Sukarna (kanan) dan petugas teller BSI saat melayani pelunasan biaya Haji nasabah Bank BSI seiring dengan pulihnya layanan cabang dan ATM Bank BSI. Foto: BSI
Direktur Sales & Distribution BSI Anton Sukarna (kanan) dan petugas teller BSI saat melayani pelunasan biaya Haji nasabah Bank BSI seiring dengan pulihnya layanan cabang dan ATM Bank BSI. Foto: BSI

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) memastikan layanan Bank Syariah Indonesia atau BSI sudah berjalan normal secara bertahap melalui delivery channel.

Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan (KEPP) OJK, Dian Ediana Rae, mengimbau masyarakat tetap tenang terkait kabar mengenai 15 juta data nasabah yang bocor.

Menurut dia saat ini tim pengawas dan pemeriksa IT OJK terus berkoordinasi mengevaluasi sumber gangguan layanan yang dialami BSI, untuk melakukan percepatan penyelesaian audit forensik.

Dia juga mengatakan OJK mendukung langkah BSI mengedepankan upaya stabilisasi dan peningkatan layanan nasabah melalui perluasan layanan weekend banking.

"Selanjutnya, OJK meminta BSI untuk mengoptimalkan pemberian tanggapan atas pengaduan yang diterima dari nasabah dan masyarakat, antara lain dengan mengacu pada Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (POJK) Nomor 6/POJK.07/2022 tentang Perlindungan Konsumen dan Masyarakat di Sektor Jasa Keuangan," katanya dalam keterangan tertulis, Sabtu (13/5).

Diana menekankan industri perbankan dituntut meningkatkan ketahanan sistem elektronik yang dimiliki, serta mampu memulihkan keadaan pasca-terjadinya gangguan layanan.

Menurut dia, OJK akan terus memastikan ketahanan digital perbankan Indonesia sesuai dengan Surat Edaran Otoritas Jasa Keuangan Nomor 29/SEOJK.03/2022 tentang Ketahanan dan Keamanan Siber bagi Bank Umum untuk dipedomani dengan konsisten oleh seluruh perbankan.

Sementara itu, Kepala Eksekutif Pengawas Perilaku Pelaku Usaha Jasa Keuangan, Edukasi dan Pelindungan Konsumen (KE PEPK) OJK, Friderica Widyasari Dewi, menyampaikan bahwa OJK memberikan perhatian besar kepada perlindungan nasabah dan konsumen. Sehubungan dengan itu, KE PEPK mengharapkan agar sistem IT yang digunakan bank semakin memperkuat aspek perlindungan konsumen.

"Selanjutnya, OJK mengimbau agar masyarakat tetap tenang dan berhati-hati dalam melakukan transaksi, mewaspadai potensi penipuan maupun tindak kejahatan lainnya yang mengatasnamakan suatu bank, serta melakukan verifikasi kebenaran informasi yang beredar," ujar Friderica.

Kepala Eksekutif Pengawas Perilaku Pelaku Usaha Jasa Keuangan, Edukasi dan Pelindungan Konsumen Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Friderica Widyasari Dewi (kiri) memberikan pemaparan dalam Rapat Koordinasi Daerah (Rakorda). Foto: Aji Styawan/Antara Foto
Kepala Eksekutif Pengawas Perilaku Pelaku Usaha Jasa Keuangan, Edukasi dan Pelindungan Konsumen Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Friderica Widyasari Dewi (kiri) memberikan pemaparan dalam Rapat Koordinasi Daerah (Rakorda). Foto: Aji Styawan/Antara Foto

BSI juga menyiagakan sebanyak 434 kantor cabang se-Indonesia untuk membuka operasional pada Sabtu (13/5/2023) dan Minggu (14/5/2023) demi melayani kebutuhan nasabah.

Layanan yang diberikan antara lain layanan transaksi tarik dan setor, layanan pemindahbukuan. BSI juga membuka operasional pada akhir pekan ini untuk layanan customer care.

Ini merupakan inisiatif yang dilaksanakan BSI untuk meningkatkan pelayanan kepada nasabah, khususnya yang sempat mengalami kendala layanan dalam beberapa hari terakhir. BSI membuka kegiatan operasional di luar hari kerja atau pada hari libur agar nasabah dapat mendapatkan layanan yang dibutuhkannya.

Geng Ransomware LockBit Mangaku sebagai Dalang Serangan Siber

Meski manajemen mengaku layanan sudah kembali normal sejak Jumat (12/5), geng ransomware LockBit mengaku bertanggung jawab atas gangguan semua layanan BSI. Hal ini terungkap dari unggahan akun Twitter @darktracer_int.

"Mereka juga mengumumkan telah mencuri 15 juta data nasabah, informasi karyawan, dan sekitar 1,5 terabyte data internal dan mengancam akan merilis semua data di web gelap jika negosiasi gagal," kata LockBit, Sabtu (13/5).

Merespons hal itu, Komisaris Utama BSI Adiwarman A. Karim memastikan data nasabah aman.

"Insya allah dana dan data nasabah aman. Semua risiko dihitung dan dimitigasi. Mohon doanya ya. Bismillah," katanya saat dihubungi kumparan.

Siapa LockBit?

Dikutip dari Guardian, sebagian besar grup ransomware cenderung beroperasi dari Eropa timur, bekas Republik Soviet, dan Rusia. LockBit termasuk salah satunya.

LockBit disebut telah dikerahkan terhadap setidaknya 1.000 korban di AS dan di seluruh dunia, telah menghasilkan setidaknya USD 100 juta dalam tuntutan tebusan dan telah mendapatkan puluhan juta dolar dalam pembayaran uang tebusan.

Korban serangan LockBit termasuk Pendragon, sebuah perusahaan dealer mobil Inggris, yang telah menolak untuk membayar permintaan ransomware senilai USD 60 juta.

Pada November lalu, Departemen Kehakiman AS mendakwa warga negara Rusia dan Kanada ganda , Mikhail Vasiliev, atas dugaan partisipasi dalam kampanye ransomware LockBit.

Media files:
01h07b8xdmyjtdhs61h2gbtd68.jpg (image/jpeg)
You are receiving this email because you subscribed to this feed at blogtrottr.com. By using Blogtrottr, you agree to our policies, terms and conditions.

If you no longer wish to receive these emails, you can unsubscribe from this feed, or manage all your subscriptions.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar