May 20th 2023, 09:49, by Rini Friastuti, kumparanNEWS
Bareskrim Polri memulai penyelidikan terkait dugaan serangan siber terhadap Bank Syariah Indonesia (BSI). Beberapa waktu lalu, BSI sempat error diduga diretas oleh kelompok yang menamakan dirinya LockBit.
"Tim Siber kita sudah turun bersama stakeholder Siber lainnya di bawah kendali dan kordinasi BSSN untuk sama-sama melakukan langkah-langkah mitigasi sesuai tupoksi masing-masing," ujar Dirtipidsiber Bareskrim Polri, Brigjen Adi Vivid dalam keterangannya, Sabtu (20/5).
"Intinya membantu pemulihan atau recovery sekaligus memulai proses penyelidikan," imbuh dia.
Apalagi, menurut dia, pihak BSI akan segera membuat laporan secara resmi kepada pihaknya. Hal ini diharapkan dapat mendukung proses penyelidikan.
"Info yang saya dapatkan dari pihak BSI akan buat laporan polisi," kata Adi.
Layanan BSI memang sempat error dan membuat nasabah kesulitan. Akses transaksi mulai dari ATM hingga mobile banking tak bisa digunakan.
Meski manajemen mengaku layanan sudah kembali normal sejak Jumat (12/5), geng ransomware LockBit mengaku bertanggung jawab atas gangguan semua layanan BSI. Hal ini terungkap dari unggahan akun Twitter @darktracer_int.
Berdasarkan data yang diunggah akun tersebut, LockBit menyatakan gangguan BSI akibat serangan mereka.
"Mereka juga mengumumkan telah mencuri 15 juta data nasabah, informasi karyawan, dan sekitar 1,5 terabyte data internal dan mengancam akan merilis semua data di web gelap jika negosiasi gagal," kata LockBit, Sabtu (13/5).
Mengenai viral data nasabah dibobol, Komisaris Utama BSI, Adiwarman A. Karim, memastikan data nasabah aman.
"Insyaallah dana dan data nasabah aman. Semua risiko dihitung dan dimitigasi. Mohon doanya ya. Bismillah," katanya saat dihubungi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar