Apr 1st 2023, 18:59, by Herman Hermawan, Herman Hermawan
Konsep Smart City
Konsep smart city pertama kali diciptakan oleh perusahaan IBM. Smart city merupakan suatu konsep yang telah menjadi isu besar pada tahun 1990-an akibat dari perkembangan teknologi informasi dan komunikasi di penjuru dunia. Seorang peneliti Bernama Boyed Cohen pada tahun 2015 mengemukakan bahwa dalam penelitian yang telah dilakukan sejak 2011 terdapat 3 fase dalam memanfaatkan teknologi dalam mengembangkan sebuah smart city di dunia yaitu menggerakkan perusahaan teknologi, menjadi penggerak pemerintahan kota dan dorongan dari warga itu sendiri.
Smart City di Dunia
Kota-kota di dunia telah menerapkan konsep smart city dengan predikat terbaik antara lain Singapura, Zurich, Oslo, Taipei City, Lausanne (Kompas.com, 2022). Penerapan smart city dengan pemanfaatan teknologi untuk memberikan kemudahan dan efisiensi dalam aktivitas warganya pada dimensi kesehatan dan keselamatan, mobilitas, kegiatan, bekerja dan sekolah, serta pemerintahan.
Penerapan Smart City di Indonesia
Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi di Indonesia menjadi penunjang utama penerapan smart city di Indonesia. Indonesia memiliki wilayah yang luas dan populasi yang besar sehingga adanya pemanfaatan teknologi ditujukan untuk mempermudah dan memberikan efisiensi dalam segala aspek.
Kementerian Komunikasi dan Informatika berupaya menghadirkan 100 Kota Cerdas di Tanah Air melalui program Gerakan Menuju 100 Smart City. Kemeninfo menyampaikan bahwa dalam pengembangan smart city di Indonesia, terdapat 6 pilar smart city yang harus dipenuhi yaitu :
1. Smart Governance
Pengembangan tata kelola pemerintahan berbasis digital.
2. Smart Infrastructure
Pengembangan jaringan telekomunikasi, system transportasi, system informasi, dan system manajemen berbasis IT.
3. Smart Economy
Pengembangan city branding, kewirausahaan, dan e-commerce.
4. Smart Living
Kemudahan akses terhadap layanan Pendidikan dan Kesehatan, serta jaminan keamanan.
5. Smart People
Pendidikan dan pengembangan sumber daya manusia yang melek teknologi, dukungan penelitian, dan pengembangan karakter sosial budaya masyarakat.
6. Smart Environment
Pengelolaan lingkungan sumber daya alam dan sumber energi berbasis digital.
Perkembangan pengguna internet oleh masyarakat di Indonesia saat ini terus meningkat, namun penggunaan tersebut dominasi untuk penggunaan pada media sosial ataupun entertainment untuk berinteraksi antar masyarakat. Individu-individu menerapkan teknologi dalam berbagai aktivitas relatif masih terbatas, sehingga pemanfaatan teknologi belum semua masyarakat mendapatkan nilai tambah dari adanya teknologi. Dalam membangun smart city, pemerintah pusat memiliki peran utama untuk mengembangkan smart city di Indonesia.
Peluang tercapainya target 100 smart city di Indonesia dapat dicapai apabila pemerintah menjadi peran utama. Smart city di Indonesia digadang akan menerapkan 6 pilar yang berpeluang menciptakan birokrasi pemerintahan yang efektif, efisien, dan terbuka. Pengelolaan transportasi berbasis IT akan memberikan kemudahan bagi pengguna dan pengelola transportasi.
Branding kota diciptakan melalui budaya-budaya wilayah setempat dan produk-produk lokal yang menjangkau seluruh wilayah di Indonesia ataupun luar negeri sehingga meningkatkan nilai ekonomi. Masyarakat menggunakan teknologi tidak hanya untuk pribadi, namun penggunaan teknologi dalam smart city memberikan kemudahan dalam segala aspek untuk misal akses ke kantor pemerintahan dalam keperluan administrasi. Pengelolaan sumber daya alam dapat termonitoring dengan adanya teknologi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar