Apr 8th 2023, 19:28, by Rini Friastuti, kumparanNEWS
Sekjen PAN, Eddy Soeparno, menanggapi pernyataan Ketum Zulkifli Hasan yang menyebut ada wacana koalisi besar di bawah komando Presiden Jokowi. Ia mengatakan, Jokowi merupakan pembina seluruh parpol.
Ia menyebut, Jokowi ingin Pemilu 2024 dilaksanakan dengan damai dan tidak terjadi gejolak yang besar di tengah masyarakat.
"Pak Jokowi adalah pembina politik seluruh partai politik di Indonesia ya. Jadi dalam hal ini, Pak Jokowi hanya menghendaki bahwa kita dalam melaksanakan pemilu dan pilpres itu suasananya damai," kata Eddy di Jalan Kertanegara, Jakarta Selatan, Sabtu (8/4).
"Suasananya itu lancar, tidak ada gejolak, karena gejolak ini sangat membahayakan kita, terutama dari aspek perekonomian. Itu saja guidelinesnya," imbuh dia.
Eddy menegaskan, Jokowi tidak pernah ikut campur dengan sikap politik setiap parpol. Ia mengatakan, setiap ketum memiliki independensi.
"Jadi tidak ada mengatur-atur, tidak ada. Partai-partai politik, dalam hal ini ketua-ketua umum parpol memiliki independensi untuk bisa menentukan arah perjuangan partainya ke depan," tutur Wakil Ketua Komisi VII DPR itu.
Ia menambahkan, saat ini wacana koalisi besar juga masih terus diupayakan. Sehingga, Eddy tak ingin berspekulasi bagaimana rivalitas koalisi di 2024 ke depan.
"Sampai saat ini kembali lagi kita kan juga belum tau bahwa koalisi ini nanti bagaimana bentuknya. Kembali lagi setelah kita duduk bersama, dan ini harus ada pembicaraan yang berulang-ulang, baru kita bisa memformatkan. Baru terlihat formatnya seperti apa," kata dia.
Sebelumnya Zulhas tak menampik rencana pembentukan koalisi besar di 2024 di bawah komando Presiden Jokowi. Zulhas menuturkan Indonesia merupakan negara besar yang harus diurus secara bersama akan semakin maju.
"Negara besar enggak mungkin diurus satu dua (orang) tapi harus besar juga yang urus, yang kita kadang-kadang saya sebut koalisi kebangsaan itu, karena perlu kebersamaan kita memajukan negeri ini, itulah salah satu tentu semuanya di bawah orkestra komando Pak Jokowi," kata Zulhas.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar