Apr 30th 2023, 14:26, by Nabilla Fatiara, kumparanMOM
Ibu hamil biasanya akan diminta membatasi aktivitasnya untuk menjaga kondisi kehamilan tetap sehat. Sehingga, aktivitas berat biasanya akan dihindari dulu sementara waktu.
Tetapi, tidak ada yang bisa memprediksi apa saja yang bisa dialami ibu hamil. Termasuk ada kemungkinan perut ibu hamil dipukul atau terpukul. Saat mengalaminya, Anda mungkin akan cemas dengan kondisi janin. Dikutip dari Very Well Family, apabila ibu hamil terpukul atau dipukul, keguguran atau tidak terkandung pada usia kandungan dan seberapa terkena pukulan tersebut. Bila masih trimester awal hingga awal trimester kedua, rahim sepenuhnya masih dilindungi oleh panggul dan tulang panggul. Selain itu, dinding rahim yang mulai menebal bisa melindungi janin, sehingga apabila terjatuh atau terbentur hingga mengalami trauma ringan, maka tidak akan menjadi masalah. Selain janin berada di tempat yang aman, tulang panggul yang keras juga menjadi tameng untuk melindungi bayi di dalam kandungan yang terkena pukulan dari luar. Sebenarnya, keguguran akibat dipukul jarang terjadi. Meski untuk pukulan ringan terbilang tidak membahayakan, tetapi pukulan yang lebih keras bisa menyebabkan masalah serius.
Yang Perlu Dilakukan saat Perut Ibu Hamil Terpukul atau Dipukul
Moms, ada beberapa tindakan yang bisa dilakukan saat perut hamil Anda mengalami cedera, baik yang tidak sengaja maupun sebaliknya.
Yang paling penting, saat Anda terjatuh maupun mengalami kecelakaan, penting untuk segera menghubungi dokter atau bidan. Sehingga, mereka bisa menilai risiko dan kondisi Anda apabila membutuhkan pengobatan.
Apabila diperlukan, Anda mungkin akan diminta untuk melakukan pemeriksaan USG, agar memastikan bayi dan plasenta baik-baik saja. Pemeriksaannya pun bisa berbeda-beda, tergantung kondisi cedera perut yang dialami hingga usia kehamilan, seperti:
1. Tes non-stres (NST)
Tes ini dilakukan bila usia kandungan sudah di atas 24 minggu. NST dilakukan untuk memantau janin dan memastikan bayi di dalam kandungan bergerak dan merespons.
2. USG
Ultrasonografi akan disarankan untuk mengetahui kondisi plasenta dan kondisi keseluruhan bayi secara menyeluruh.
Jadi, perlu dipahami bayi di dalam kandungan sebenarnya tetap aman jika ada pukulan maupun benturan yang mengenai perut selama tidak kencang. Namun, jika setelah terjadi pukulan Anda merasa bayi tidak seaktif seperti biasanya atau mengalami pendarahan, keputihan, kontraksi, atau kram dalam waktu 12 jam dari kejadian, segera periksakan kondisi kehamilan ke dokter kandungan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar