Mar 18th 2023, 18:46, by Sinar Utami, kumparanBISNIS
Bank Sentral Amerika Serikat (AS) Federal Reserve (The Fed) kemungkinan akan menaikkan suku bunga acuan seperempat poin persentase atau 25 basis poin pekan depan. Perkiraan ini menurut harga pasar dan berbagai pakar Wall Street.
Mengutip Reuters, Sabtu (18/3), kenaikan suku bunga akan berlangsung lebih dari seminggu usai regulator lain meluncurkan fasilitas pinjaman darurat untuk menahan kepercayaan pada industri perbankan.
Ekspektasi kenaikan suku bunga bervariasi, mulai dari setengah poin hingga tetap bertahan, bahkan ada pembicaraan The Fed dapat memangkas suku bunga.
Meski begitu, sebuah konsensus muncul bahwa Ketua The Fed, Jerome Powell dan rekan gubernur bank sentralnya memberi sinyal bahwa mereka selaras dengan gejolak sektor keuangan, dan tetap memperjuangkan dalam turunkan inflasi.
Hal itu menyeret kemungkinan kenaikan 0,25 poin persentase atau 25 basis poin, disertai jaminan tidak ada opsi yang telah ditentukan sebelumnya.
Prospek tersebut dapat berubah tergantung perilaku pasar dalam beberapa hari mendatang, namun poin pentingnya adalah Fed akan menaikkan suku bunga.
Sebagian besar pasar keuangan setuju bahwa The Fed akan menaikkan suku bunga. Menurut data CME Group, terdapat peluang 75 persen kenaikan seperempat poin. Sisanya sebesar 25 basis poin menunjukkan pembuat kebijakan mengambil langkah mundur untuk mengetatkan kebijakan agresif.
Penutupan Silicon Valley Bank dan Signature Bank bersama dengan berita ketidakstabilan tempat lain mengguncang pasar keuangan dan menimbulkan kekhawatiran.
Pelaku pasar tidak berpikir kenaikan suku bunga akan bertahan. Kondisi harga saat ini menggambarkan penurunan suku bunga ke depan, menempatkan tingkat suku bunga Fed (Fed Fund Rate/FFR) sekitar 4 persen pada akhir tahun. Kenaikan pada Rabu datang akan menempatkan tingkat suku bunga Fed di 4,75-5 persen.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar