Maroko akan segera melarang seluruh pelancong dari China masuk ke negaranya. Langkah ini terkait dengan merebaknya kasus COVID-19 di Negeri Tirai Bambu.
Langkah Maroko ini lebih 'ekstrem' sebab beberapa negara lain seperti Prancis, Inggris, hingga Spanyol hanya mewajibkan tes COVID-19 negatif bagi pelancong China untuk masuk ke negaranya.
Dikutip dari AFP, Kementerian Luar Negeri Maroko telah mengumumkan kebijakan ketat tersebut.
"Memutuskan untuk melarang akses ke wilayah Kerajaan Maroko untuk semua pelancong, apa pun kewarganegaraan mereka, yang berasal dari Republik Rakyat China," demikian keterangan tersebut, dikutip Minggu (1/1).
Larangan tersebut akan mulai berlaku pada 3 Januari hingga pemberitahuan lebih lanjut.
"Untuk menghindari gelombang baru kontaminasi (corona) di Maroko dan semua konsekuensinya," lanjut Kemlu Maroko dalam keterangan tersebut.
Adapun pada bulan Desember lalu, China menyebut akan mengakhiri karantina wajib bagi orang-orang yang tiba di negara itu dan telah menghapus langkah-langkah ketat untuk menahan penyebaran virus.
Negara terpadat di dunia itu akan menurunkan tingkat penanganan COVID-19 mulai 8 Januari, memperlakukannya sebagai infeksi Kelas B daripada Kelas A yang lebih serius.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar