Dec 25th 2022, 05:41, by Muhammad Darisman, kumparanBISNIS
Harga emas yang saat ini sudah lebih dari Rp 1 juta per gramnya diprediksi masih akan terus naik, menjadi salah satu berita paling populer di kumparanBisnis sepanjang Sabtu (24/12).
Selain itu, Pegawai Negeri Sipil (PNS) di Direktorat Jenderal Pajak (DJP) Kementerian Keuangan tahun ini mendapatkan bonus atau Imbalan Prestasi Kinerja (IPK) karena penerimaan pajak per 14 Desember 2022 mencapai Rp 1.634,4 triliun atau 110,6 persen dari target, juga ramai dibaca publik. Berikut rangkumannya.
Harga Emas Diprediksi Melejit 20 Persen, Waktunya Berinvestasi?
Analis PT Platon Niaga Berjangka Lukman Leong mengatakan, ketika ada ketidakpastian ekonomi global, emas akan semakin diminati. Terlebih, tahun depan diprediksi dunia akan resesi imbas dari gejolak geopolitik.
"Saya perkirakan tahun depan emas masih bisa naik 20 persen oleh banyak ketidakpastian, seperti perang di Ukraina dan resesi," kata Lukman kepada kumparan, Sabtu (24/12).
Selain konflik Ukraina, Lukman mengatakan, China diperkirakan akan membuka kembali ekonominya yang membuat permintaan emas fisik kembali meningkat. Dia pun menilai saat ini adalah waktu yang pas untuk membeli emas.
Lebih lanjut, Lukman menjelaskan idealnya emas dijadikan sebagai instrumen investasi dengan porsi 5-10 persen dalam total portofolio investasi.
Ada Kabar Tunjangan Pegawai Pajak Cair hingga Rp 117 Juta, PNS Minta Tukin Naik
Melalui aturan Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 37 Tahun 2015, dapat dipastikan Suryo Utomo selaku Direktur Jenderal Pajak (Dirjen Pajak) akan mendapatkan tukin (tunjangan kinerja) senilai Rp 117.375.000. Sementara tukin pegawai DJP dengan jabatan terendah akan mendapatkan Rp 5.361.800.
Disinggung soal tunjangan kinerja PNS di lingkungan DJP yang merupakan paling besar di antara kementerian lainnya, Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB), Abdullah Azwar Anas, mengaku banyak yang menghubungi pihaknya dan meminta agar tukin PNS dinaikkan.
Azwar Anas khawatir dengan pihak-pihak yang menghubunginya itu, PNS bekerja hanya untuk mengejar tukin saja.
"Justru sekarang ini banyak orang telepon ke kami, supaya nilai indeks reformasi birokrasinya naik. Kenapa, supaya tukinnya naik, padahal reformasi birokrasi ini kan harus berdampak," kata Azwar Anas saat ditemui di The Westin Jakarta, Jumat (23/12).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar