Toyota Motor Corporation (TMC) melaporkan kenaikan produksi mobil secara global selama Oktober lalu dan melewati target yang ditetapkan.
Selama bulan ke-10, pabrikan asal Jepang itu berhasil memproduksi mobil sebanyak 771.382 unit, melampaui lebih dari target 750.000 unit atau naik 23 persen dibanding periode yang sama tahun lalu, mengutip dari reuters.
Meski demikian, hasil tersebut masih cukup jauh dari rekor produksi bulanan sebanyak 887.000 unit pada bulan September lalu. Toyota masih menemui kendala gangguan rantai pasokan saat China masih tengah memerangi wabah Covid-19 secara nasional yang memberlakukan pembatasan (lockdown).
Terkait hal tersebut, perusahaan disebut sedang melakukan penyesuaian beberapa operasional di China akibat dari pembatasan di Negeri Tirai Bambu itu. Awal bulan ini, merek triple elipse itu memangkas target output tahunannya karena masalah lonjakan biaya material dan kurangnya pasokan chip semikonduktor.
Perwakilan Toyota menyebut, kekurangan pasokan chip secara global akan tetap berlanjut. Sebab, pembuat chip saat ini masih berfokus memasok komponen elektronik, lainnya seperti bencana alam, lockdown Covid-19, dan gangguan pabrik juga turut berkontribusi.
Toyota berharap dapat memproduksi 9,2 juta unit kendaraan pada tahun fiskal ini yang berakhir pada Maret 2023 mendatang. Meski target tersebut lebih rendah daripada perkiraan sebelumnya sebesar 9,7 juta, itu masih lebih tinggi dibandingkan dengan tahun lalu sekitar 8,6 juta unit.
Produksi Toyota Indonesia juga meningkat
Sementara itu, Direktur Corporate & External Affairs PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN), Bob Azam mengatakan, produksi mobil Toyota di dalam negeri mengalami pertumbuhan.
"Iya, naik juga (produksi). Karena ekspor kita naik hampir 40 persen," buka Bob menjawab kumparan saat ditemui di Bandung belum lama ini.
Bob menambahkan, saat ini pemulihan produksi kendaraan Toyota sudah di atas 100 persen jika dibanding periode sebelumnya.
"Terutama ekspor sudah pulih dengan baik, kita berharap waktu jadi elektrifikasi posisi kita sebagai eksportir juga 60 persen naiknya," jelasnya.
Adapun, produk ekspor TMMIN yang paling banyak saat ini adalah model-model seperti Avanza, Fortuner, dan Innova.
"Tahun depan mudah-mudahan (pasokan komponen kembali pulih), macam-macam, ya. Seperti semikonduktor di model middle low mungkin sudah pulih, tapi yang middle up mungkin belum. Bukan cuma semikonduktor aja ya, seperti magnetic steel itu suplainya juga masih terbatas," pungkas Bob.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar