Dinas Kelautan dan Perikanan memastikan udang beku produksi Bali tak terkontaminasi radioaktif cesium (Cs-137). Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Bali, Putu Sumardiana, memastikan udang beku aman dikonsumsi.
"(Kasus udang beku terkontaminasi radioaktif cesium) tak sampai di Bali. Badan Mutu Pangan sudah menyakinkan bahwa udang dari Bali itu aman," katanya di Kota Denpasar, Kamis (9/10).
Mardiana mengaku Dinas Kelautan dan Perikanan aktif berkoordinasi dengan Badan Karantina Denpasar, memastikan produk ekspor dari Bali tak terkontaminasi bahan berbahaya.
"Kami juga ada koordinasi ke sana ke badan karantina. Hasilnya dibilang enggak sampai di Bali, aman gitu," sambungnya.
Dinas Kelautan dan Perikanan Bali mencatat ada dua jenis udang yang diproduksi dari Pulau Dewata, yaitu udang galah dan udang vaname. Ada sekitar 17 ribu nelayan yang bekerja di tambak udang yang tersebar di Klungkung, Buleleng, Gianyar, Jembrana dan Kabupaten Karangasem.
Jumlah produksi udang galah di Kabupaten Gianyar mencapai 28.040 kilogram dan Karangasem mencapai 2.622 kilogram pada tahun 2024.
Sedangkan, jumlah produksi udang vaname di Kabupaten Buleleng mencapai 3.049.650 kilogram, Kabupaten Jembrana 5.320.800 kilogram dan Karangasem 247.900 kilogram.
Berdasarkan data dari BPS, Bali biasanya mengekspor udang beku ke Amerika dan Jepang. Nilai ekspor Provinsi Bali pada Agustus 2025 untuk produk Ikan, krustasea dan moluska (HS 03), termasuk udang sebesar 12.179.204 dolar AS.
Diberitakan sebelumnya, wilayah Kecamatan Cikande, Banten radioaktif cesium. Radioaktif ini diduga berasal dari sebuah pabrik baja leburan. Hal ini mengakibatkan pabrik udang beku dan 9 orang yang berada di sekitar dinyatakan positif terdapat radioaktif cesium.
Warga yang terpapar radioaktif cesium dirawat di RSUP Fatmawati Jakarta. Kondisi mereka tidak bergejala dan dalam baik.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar