Menteri Lingkungan Hidup/Kepala Badan Pengendalian Lingkungan Hidup Hanif Faisol Nurofiq, Senin (16/6/2025). Foto: Rivan Awal Lingga/ANTARA FOTO
Menteri Lingkungan Hidup Hanif Faisol Nurofiq sedang mendalami kaitan alih fungsi lahan dengan banjir di Bali. Ia menyiapkan langkah hukum untuk menghentikan alih fungsi lahan agar banjir serupa tak terjadi lagi.
"Langkah konkret kita akan memitigasi dan memberikan arah semacam kajian hidup strategis yang harus menjadi rujukan Pemprov Bali dan di bawahnya, kemudian kalau nanti kami tetap dalami ada hal yang menyebabkan penguatan kerusakan lingkungan kami akan tegakkan hukum," katanya saat kunjungan kerja di Kabupaten Tabanan, Bali, Sabtu (13/9).
Hanif sudah berkomunikasi dengan Gubernur Bali Wayan Koster untuk memetakan kondisi tata ruang Bali, termasuk dugaan alih fungsi lahan. Hanif juga meminta Koster menindaklanjuti dengan tegas.
"Kami sudah menyoroti itu kami sudah diskusi dengan Pak Gubernur. Pak Gubernur juga sedang menguji itu kami akan monitor hasil dari mapping Pak Gubernur," ungkapnya.
Petugas melakukan proses pencarian korban di sekitar bangunan ruko yang hancur akibat diterjang banjir di kawasan Jalan Sulawesi, Denpasar, Bali, Kamis (11/9/2025). Foto: Fikri Yusuf/ANTARA FOTO"Kami sudah menyampaikan ke Pak Gubernur kalau diperlukan kami akan turun untuk melakukan penegakan hukum maupun penguatan tata lingkungan hidup karena memang posisi Bali dengan kapasitas yang demikian itu juga perlu perhatian," kata Hanif.
Selain itu, Hanif mengimbau agar moratorium pembangunan di Bali segera dilaksanakan.
"Wajib itu, wajib moratorium kalau menurut saya lanskap (wilayah terbatas) sementara populasinya tinggi, jadi wajib ada langkah-langkah serius untuk meningkatkan, kita akan terus bergandengan dengan Pemprov Bali," katanya.
Banjir menerjang 205 titik di Provinsi Bali pada Rabu (10/9), dengan rincian:
81 titik di Kota Denpasar
15 titik di Kabupaten Gianyar
12 titik di Kabupaten Badung
28 titik di Kabupaten Tabanan
63 titik di Kabupaten Jembrana
6 titik di Kabupaten Karangasem
Sejumlah warga membersihkan puing-puing pasca-banjir di Denpasar, Bali, Jumat (12/9/2025). Foto: Sonny Tumbelaka/AFP
Tanah longsor di 78 titik, yaitu:
23 titik di Kabupaten Karangasem
43 titik di Kabupaten Tabanan
5 titik di Kabupaten Gianyar
2 titik di Kabupaten Klungkung
1 titik di Kabupaten Badung
1 titik di Kabupaten Bangli
3 titik di Kabupaten Jembrana
Petugas melakukan proses pencarian korban di sekitar bangunan ruko yang hancur akibat diterjang banjir di kawasan Jalan Sulawesi, Denpasar, Bali, Kamis (11/9/2025). Foto: Fikri Yusuf/ANTARA FOTO
Pohon tumbang di 41 titik, yaitu:
10 titik di Kabupaten Karangasem
5 titik di Kabupaten Klungkung
17 titik di Kabupaten Tabanan
2 titik di Kabupaten Gianyar
2 titik di Kabupaten Badung
4 titik di Kabupaten Bangli
1 titik di Kabupaten Jembrana
Seorang warga mencari barangnya yang hanyut pasca-banjir di Denpasar, Bali, Jumat (12/9/2025). Foto: Sonny Tumbelaka/AFP
Jembatan jebol/putus rusak di 2 titik, yaitu:
1 titik di Kabupaten Gianyar
1 titik di Kabupaten Karangasem
Jalan rusak di 5 titik yaitu:
2 titik di Kabupaten Bangli
3 titik di Kabupaten Karangasem
Penyengker/tembok/bangunan/saluran irigasi/ruas jalan/senderan jebol di 25 titik, yaitu:
15 titik di Kabupaten Karangasem
2 titik di Kabupaten Badung
3 titik di Kabupaten Gianyar
1 titik di Kota Denpasar
4 titik di Kabupaten Bangli
Petugas memindahkan kantong jenazah korban yang ditemukan di sekitar bangunan ruko yang hancur akibat diterjang banjir di kawasan Jalan Sulawesi, Denpasar, Bali, Kamis (11/9/2025). Foto: Fikri Yusuf/ANTARA FOTO
Korban Meninggal: 17 orang
Kota Denpasar: 11
Kabupaten Gianyar: 3
Kabupaten Jembrana: 2
Kabupaten Badung: 1
Dalam pencarian: 5 orang
Kota Denpasar: 2
Kabupaten Badung: 3 Mengungsi
Warga berjalan melewati lumpur pasca-banjir di Pasar Kumbasari, Denpasar, Bali, Kamis (11/9/2025). Foto: Nyoman Hendra Wibowo/ANTARA FOTO
Tidak ada komentar:
Posting Komentar