Search This Blog

SKK Migas Tunggu Nasib BUMN Rusia di Blok Tuna hingga Awal Juni 2025

kumparan - #kumparanAdalahJawaban
 
SKK Migas Tunggu Nasib BUMN Rusia di Blok Tuna hingga Awal Juni 2025
May 28th 2025, 14:34 by kumparanBISNIS

Ilustrasi Migas, Pertamina Hulu Energi. Foto: Dok. Pertamina Hulu Energi
Ilustrasi Migas, Pertamina Hulu Energi. Foto: Dok. Pertamina Hulu Energi

Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) tengah menunggu keputusan perusahaan migas asal Rusia, Zarubezhneft (ZN), ikut dalam pengembangan Blok Tuna yang kini terkatung-katung.

Perusahaan negara alias BUMN Rusia tesebut sebelumnya berpotensi hengkang atau melepaskan hak partisipasinya dalam blok migas yang berada di perairan Natuna tersebut.

Zarubezhneft bermitra dengan operator Blok Tuna, Harbour Energy, melalui Premier Oil Tuna BV dengan masing-masing memiliki 50 persen hak partisipasi. Namun, perkembangan blok tersebut terdampak sanksi Uni Eropa dan Inggris selama eskalasi konflik Rusia dan Ukraina.

Kepala Divisi Prospektivitas Migas dan Manajemen Data WK SKK Migas, Asnidar, mengatakan kedua perusahaan masih berdiskusi terkait siapa yang berhak mengelola Blok Tuna.

"Kita menunggu keputusan, bahwa ZN dan Harbour tengah berdiskusi siapa yang akan mengelola Blok Tuna di antara keduanya," katanya saat dihubungi kumparan, Rabu (28/5).

Asnidar menyebutkan, SKK Migas memberikan tenggat hingga Awal Juni 2025 atas perundingan antara Zarubezhneft dengan Harbour Energy.

"Awal Juni nanti targetnya sudah ada keputusan yang disampaikan oleh Harbour dan ZAL ke SKK Migas," lanjutnya.

Sementara itu, Kepala SKK MIgas Djoko Siswanto mengatakan dua perusahaan tersebut saling menawarkan angka tertinggi terkait hak partisipasi di Blok Tuna.

"Selama ini kan dia buka, dua-duanya menawarkan, saya beli deh, yang ini bilang saya beli kamu, kamu saya beli gitu. Ini naikinnya 10, gue mau 11, terus-terusan," katanya saat ditemui di kantor Kementerian ESDM, Selasa (27/5).

Setelah ada keputusan antara keduanya, Djoko membuka potensi operator Blok Tuna akan mencari mitra baru dalam pengelolaannya. Hanya saja, dia belum bisa memastikan siapa saja calon potensial.

"Nah sekarang, dua-duanya mau buka amplop, penawaran tertinggi dialah pengelola Blok itu. Nah begitu dia pengelola Blok itu, dia mau cari partner," kata Djoko.

Ilustrasi Pengeboran Migas Pertamina. Foto: Dok. Istimewa
Ilustrasi Pengeboran Migas Pertamina. Foto: Dok. Istimewa

Sebelumnya, Harbour Energy telah memutuskan untuk mengundur investasi akhir atau Final Investment Decision (FID) terhadap pengembangan Blok Tuna menjadi 2025, atau mundur dari persetujuan rencana pengembangan atau Plan of Development (PoD) yang sudah diberikan sejak Desember 2022 lalu.

Berdasarkan data Kementerian ESDM, Blok Tuna diperkirakan memiliki potensi gas di kisaran 100 hingga 150 Million Standard Cubic Feet per Day (MMSCFD). Selain itu, investasi pengembangan lapangan hingga tahap operasional juga ditaksir mencapai USD 3,07 miliar atau setara dengan Rp 45,4 triliun.

Mantan Kepala SKK Migas, Dwi Soetjipto, mengungkapkan ada kemungkinan target produksi (on stream) Blok Tuna mundur jadi tahun 2027 karena masih mencari mitra pengganti Zarubezhneft.

Dwi mengatakan saat ini ada 3 calon Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) pengganti Zarubezhneft di Blok Tuna. Meski belum membeberkan nama perusahaannya, dia menyebutkan ada perusahaan dalam dan luar negeri.

"Dari tiga mungkin akan diadu mana yang lebih bisa memenangkan itu. Ada dalam negeri ada luar, terutama Tuna itu marketnya kan ke Vietnam," jelas Dwi di sela acara IPA Convex ke-48, Selasa (14/5).

Menurutnya, perusahaan luar negeri tertarik menggarap Blok Tuna karena ada potensi ekspor gas bumi ke Vietnam. Tercatat, potensi penjualan gas bumi ini mencapai 100 sampai 150 juta MMSCFD (million standard cubic feet per day).

Media files:
hfhyqdpbzct50pkxv8in.jpg image/jpeg,
You are receiving this email because you subscribed to this feed at blogtrottr.com. By using Blogtrottr, you agree to our policies, terms and conditions.

If you no longer wish to receive these emails, you can unsubscribe from this feed, or manage all your subscriptions.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar