BMHS menggelar forum simposium HealthConEx 2025 di Hotel Westin Jakarta. Foto: Nabila Fatiara/kumparan
PT Bundamedik Tbk (BMHS) terus memperkuat layanan kesehatan keluarga holistik, termasuk untuk para ibu dan anak di Indonesia yang menjadi fondasi keluarga dan masa depan bangsa. Dalam rangka hari jadi ke-53 tahun, BMHS menggelar serangkaian acara seperti HealthConEx 2025, peluncuran Bunda Homecare, dan CSR untuk komunitas ibu dan anak.
Pada Sabtu (24/5), BMHS menggelar forum simposium klinis tahunan dengan tajuk HealthConEx 2025. Forum ini diikuti oleh ribuan dokter multidisiplin dengan mengangkat tema "Empowering Futures: Strengthening Health Outcomes for Women and Children." Forum ini menjadi wadah strategis dan ilmiah untuk membahas inovasi layanan berkelanjutan, sekaligus menegaskan peran krusial kesehatan wanita dan anak.
Direktur Utama BMHS, Agus Heru Darjono, mengungkapkan serangkaian acara dan inovasi layanan yang diselenggarakan dilakukan sebagai bagian dari upaya memenuhi kebutuhan masyarakat.
"Beberapa yang masuk di kami adalah bahwa, kenapa sih kalau mau vaksin kok harus antre dulu ke rumah sakit. Mau suntik vitamin C, kenapa sih saya harus pergi ke rumah sakit. Nah, dengan mendengar voice of customer, maka muncullah ide untuk punya Bunda Homecare. Jadi memberikan akses kemudahan, pasien tidak perlu lari ke rumah sakit, tinggal call center, mobil akan datang. Bukan hanya mobilnya yang datang. Ada dokter dan juga ada nurse-nya untuk melakukan itu," jelas Agus dalam press conference di Hotel Westin, Jakarta, Sabtu (24/5).
Bunda Homecare telah tersedia di jaringan rumah sakit BMHS, yaitu RSIA Bunda Jakarta, RSU Bunda Jakarta, RS Citra Harapan, dan RS Bunda Margonda. Setiap kunjungan akan melibatkan satu dokter umum dan satu perawat dengan standar layanan RS Bunda Group, Moms.
Selain layanan Bunda Homecare yang baru diluncurkan, BMHS juga berupaya menjadi pelopor layanan kesehatan ibu dan anak dengan mengambil peran strategis. Komisaris Utama BMHS, dr. Ivan Rizal Sini, BMHS memiliki berbagai pendekatan untuk mengembangkan layanan kesehatan yang komprehensif dan berkelanjutan, seperti:
Center of Excellence yang holistik, mulai dari fertilitas, kehamilan, persalinan, tumbuh kembang anak, hingga layanan kesehatan dewasa dan lanjut usia
Layanan kesehatan dengan akreditasi dan standarisasi internasional
Memastikan setiap inovasi seperti robotic surgery
"BMHS berkomitmen untuk senantiasa menjawab kebutuhan layanan kesehatan masa kini dan masa depan secara presisi dan efisien, sekaligus mendukung ketahanan kesehatan Indonesia," ucap dr. Ivan.
BMHS menggelar forum simposium HealthConEx 2025 di Hotel Westin Jakarta. Foto: Nabila Fatiara/kumparan
Komisaris Independen BMHS, Retno Marsudi, mengungkapkan dari sisi demografi dunia tahun 2023, perempuan jumlahnya 49,7 persen dan anak (0-14 tahun) jumlahnya sekitar 26 persen. Bila data ibu dan anak dijumlahkan, maka jumlahnya mendominasi. Ibu dan anak pun dinilai memiliki peranan penting dalam ketahanan sebuah negara.
"Negara akan memiliki ketahanan yang baik jika memiliki ketahanan kesehatan yang baik. Kuncinya adalah di ketahanan kesehatan ibu dan anak. Di situlah RS Bunda fokus kesehatan ibu dan anak terhadap ketahanan sebuah negara," tegas Retno.
Di saat yang bersamaan, pencapaian kesehatan ibu dan anak disebut semakin membaik, tetapi di Indonesia masih ada sejumlah tantangan yang dihadapi. Salah satunya angka kematian ibu yang masih tinggi. Permasalahan stunting juga tidak kalah menjadi sorotan. Dari data tahun 2024 menunjukkan angka stunting di angka 19,8 persen. Maka dari itu, Retno menilai diperlukan kerja sama bersama untuk menurunkan angka kematian ibu dan stunting.
Dan terakhir, BMHS juga menggelar rangkaian program CSR yang menjangkau 700 lebih ibu dan anak di 6 kota jaringan RS Bunda Group. Program ini mencakup khitanan massal gratis bagi 300 lebih anak dari keluarga prasejahtera, edukasi deteksi dini kanker serviks, dan pemeriksaan HPV DNA berbasis urine bagi 400 lebih ibu, serta intervensi pencegahan stunting di Desa Bungus, Padang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar