Pihak keluarga yang salah satu makamnya dirusak, Hana Sukamti, saat ditemui di lokasi, Senin (19/5). Foto: Dok. iqbaltwq/Pandangan Jogja
Aksi perusakan terhadap sejumlah nisan makam di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Ngentak, Kalurahan Bangunharjo, Kapanewon Sewon, Bantul, menuai kecaman keras dari keluarga korban. Mereka menyebut tindakan itu sebagai perbuatan yang "sangat biadab" dan menuntut pelaku segera ditangkap.
Peristiwa itu pertama kali diketahui pada Minggu (18/5) pagi sekitar pukul 08.00 WIB. Sejumlah warga yang hendak membersihkan makam keluarga mendapati beberapa nisan dalam kondisi rusak dan tanpa papan nama.
"Ada saudara yang rumahnya dekat sini, kan. Ke sini mau membersihkan makam neneknya, jam 6 pagi. Ya, sorenya ke sini masih aman-aman saja. Tapi paginya dia kaget, lho, makam nenekku udah rusak, gitu," ujar pihak keluarga yang salah satu makamnya dirusak, Hana Sukamti, saat ditemui di lokasi, Senin (19/5).
Setelah dicek lebih lanjut, diketahui ada dua makam kerabat Hana lainnya yang turut dirusak.
Nisan makam suami Hana Sukamti yang turut dirusak. Foto: Dok. iqbaltwq/Pandangan Jogja
"Saya sangat mengutuk keras. Ini perbuatan yang sangat biadab, sangat meresahkan masyarakat. Kalau bisa, dihukum seberat-beratnya karena ini sangat-sangat merugikan dan meresahkan masyarakat. Terutama bagi yang berdampak," lanjutnya.
"Kejadian yang luar biasa, padahal lampunya nyala, lho, malam-malam. Berani ya. Ada CCTV juga. Tapi mungkin ketutupan sama pohon-pohon. Iya, (Polisi harus menyelidiki juga mungkin CCTV-nya)," tegas Hana.
Berdasarkan pantauan di lapangan, setidaknya terdapat sepuluh nisan yang rusak. Kayu penanda nama dicabut, sebagian di antaranya hancur dan bahkan hilang. Menurut keterangan warga setempat, seluruh makam yang dirusak merupakan makam nonmuslim.
"Saya ngecek langsung di sini ternyata ada kerusakan bener-beneran. Total sepuluh. Yang ini dulu tetangga saya. Kemarin sudah saya hubungi semua (pihak keluarga)," ungkap Ketua Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (LPM) setempat, Joko.
Ketua Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (LPM) setempat, Joko. Foto: Dok. iqbaltwq/Pandangan Jogja
Ia menambahkan, laporan telah disampaikan kepada kepolisian pada Minggu sore sekitar pukul 16.00 WIB.
Joko menegaskan, selama ini warga setempat hidup dalam toleransi yang tinggi dan TPU Ngentak memang digunakan bersama oleh warga lintas agama. "Ini makam umum. Semua agama bisa dimakamkan di sini. Selama ini tidak pernah ada kejadian seperti ini," kata dia.
Sejumlah aparat dari Polsek Sewon, Polres Bantul, dan Koramil juga disebut telah datang ke lokasi untuk melakukan pemeriksaan. Pihak keluarga berharap penyelidikan dilakukan secara serius, termasuk memeriksa rekaman CCTV di sekitar area pemakaman.
Tempat Pemakaman Umum (TPU) Ngentak, Kalurahan Bangunharjo, Kapanewon Sewon, Bantul. Foto: iqbaltwq/Pandangan Jogja
Hingga saat ini, aksi perusakan serupa juga tercatat terjadi di dua lokasi lain di Bantul, yakni TPU Ironayan dan TPU Jaranan. Satu peristiwa lainnya terjadi di Kota Yogyakarta, tepatnya di TPU Purbayan, Kotagede.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar