Menko Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dalam acara Forum Bisnis Kadin Indonesia-Rusia di Hotel Raffles Jakarta, Senin (14/4/2025). Foto: Ave Airiza Gunanto/kumparan
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto meminta negosiasi Indonesia-European Union Comprehensive Economic Partnership Agreement (IEU-CEPA) segera rampung.
Hal tersebut dikatakannya saat Indonesia-France Business Forum 2025 yang juga dihadiri oleh Menteri Perekonomian, Keuangan, Industri Dan Digital Prancis Eric Lombard, Rabu (28/5).
"IEU-CEPA, saya pikir kita membutuhkan dukungan. Tentu saja ada dua atau tiga isu yang telah ditawarkan kepada kita, dan sudah waktunya bagi kita untuk mengesampingkan perbedaan dan melanjutkan filosofi keberlanjutan," katanya, dikutip Kamis (29/5).
Airlangga mengatakan, perundingan IEU-CEPA sudah berlangsung selama 9 tahun dan melewati 19 putaran. Dia meminta agar tidak ada lagi negosiasi yang bertele-tele antara kedua belah pihak.
"Saatnya berhenti, kalau tidak, kepala negosiator kita akan dengan senang hati bolak-balik Jakarta dan Paris. Jadi, kita harus menghentikan mereka. Hentikan negosiasi murahan kita," tegasnya.
Di sisi lain, Presiden Prabowo Subianto melihat kerja sama di bidang perdagangan, investasi, dan pertahanan penting untuk dilakukan, namun sektor pendidikan juga tetap harus dikedepankan.
Untuk itu, dia meminta Prancis yang sudah lama unggul di bidang sains, teknologi, hingga kesenian bisa terus mempertahankan kerja sama dengan Indonesia.
"Prancis dan Paris adalah seni. Jangan lupakan seni dan matematika. Jadi, kita sebut saja STEM (Science, Technology, Engineering, dan Mathematics) itu penting, karena tanpa STEM tidak akan ada listrik, tidak akan ada mesin. Revolusi industri pertama ada di STEM," tutur Airlangga.
Sebelumnya, Prabowo meminta dukungan pemerintah Prancis atas perundingan dagang I-EU CEPA agar segera rampung. Hal itu dikatakannya saat menerima kunjungan Presiden Prancis Emmanuel Macron di Istana Merdeka, Rabu (28/5).
"Di bidang ekonomi kami sepakat mendorong hubungan dagang dan investasi. Kami juga minta dukungan Prancis untuk mempercepat penyelesaian IEU-CEPA Economic Partnership," tegas Prabowo.
Pemerintah Indonesia optimis perundingan dapat dirampungkan pada semester I tahun 2025. Keyakinan ini didasari komitmen kuat kedua pihak untuk mempererat hubungan dagang dan investasi yang saling menguntungkan.
Sejak dimulai pada 2016, perundingan IEU CEPA telah melalui 19 putaran dan mencakup berbagai isu strategis, seperti perdagangan barang dan jasa, investasi, pengadaan publik, harmonisasi regulasi, serta kerja sama peningkatan kapasitas.
Pemerintah Indonesia menegaskan komitmennya untuk segera menyelesaikan perundingan ini guna memperluas akses pasar dan memperdalam hubungan ekonomi dengan Uni Eropa.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar