Search This Blog

Profil Bee-Youth!, Komunitas yang Peduli dengan Pendidikan Lingkungan

kumparan - #kumparanAdalahJawaban
 
Profil Bee-Youth!, Komunitas yang Peduli dengan Pendidikan Lingkungan
Aug 5th 2024, 18:28, by teman kumparan, teman kumparan

Komunitas Bee-Youth. Foto: Bee-Youth
Komunitas Bee-Youth. Foto: Bee-Youth

Berawal dari keresahan terhadap kelestarian lingkungan sekitar, 6 mahasiswa Institut Pertanian Bogor (IPB) mendirikan sebuah komunitas bernama Bee-Youth!. Komunitas ini telah berdiri sejak tahun 2017.

Geo Septianella selaku founder Bee-Youth! terinspirasi untuk membentuk komunitas usai mengikuti training dari British Council dan Kelas Community Maker dari Campaign.id. Dalam acara itu, Geo mengikuti pelatihan selama 1-2 minggu untuk membuat suatu organisasi atau komunitas.

Ia pun menggandeng 5 temannya dari IPB. Setelah melakukan perundingan cukup panjang, terciptalah komunitas Bee-Youth! yang merupakan singkatan dari "Be Ennviromental Youth!".

"Lewat komunitas ini, kita ingin jadi penggerak lingkungan. Jadi, setiap kegiatan kami mengajak para pemuda untuk bergerak melestarikan atau setidaknya membuat aksi untuk bumi yang lebih baik," kata Geo Septianella kepada kumparan.

Komunitas Bee-Youth di event BhoomeEco. Foto: Bee-Youth
Komunitas Bee-Youth di event BhoomeEco. Foto: Bee-Youth

Jika menilik latar belakangnya, sebenarnya Geo dan teman-temannya membentuk komunitas ini setelah melihat minimnya lahan terbuka di area perkotaan saat ini. Ironisnya, area bermain di pedesaan jauh lebih luas dibandingkan di kota-kota besar.

Anak-anak pun menjadi korban dari situasi ini. Sebagian dari mereka kehilangan kesempatan untuk bermain secara bebas di lapangan atau area terbuka. Alhasil, mereka pun lebih memilih untuk bermain gadget seharian.

Tak hanya itu, udara dan lingkungan sekitar saat ini pun semakin panas. Emisi karbon dan efek rumah kaca yang dihasilkan oleh asap kendaraan berpotensi membahayakan kesehatan masyarakat sekitar.

Itu yang menjadi alasan Bee-Youth hadir, yakni untuk meminimalisir permasalahan tersebut. Di awal tahun 2017 sampai 2019, Bee-Youth mengajak anak-anak di pedesaan untuk belajar sambil bermain. Kegiatan ini dilakukan setiap minggu di lokasi yang berbeda, mulai dari Bogor, Depok, hingga Bekasi.

Member komunitas Bee-Youth bersama anak-anak. Foto: Bee-Youth
Member komunitas Bee-Youth bersama anak-anak. Foto: Bee-Youth

Kegiatan Bee-Youth berubah drastis setelah memasuki era Covid-19. Mereka beralih menjadi konsultan dan trainer volunteer di bidang lingkungan. Selain itu, Bee-Youth! juga sering bekerja sama dengan brand-brand besar.

"Kami sering bekerja sama terlibat dalam kegiatan lingkungan yang diadakan perusahaan dan brand besar di Indonesia seperti Garnier, L'Oreal, Mowilex, E-recycle, dan Revlon. Lalu, kerja sama juga dengan universitas seperti UMN, Binus University, dan LSPR," Geo melanjutkan.

Di awal tahun 2024, Bee-Youth! mulai mengolah limbah sayuran dan buah. Hasilnya, limbah tersebut dijadikan cairan multifungsi. Produk tersebut terbuat dari bahan organik sepenuhnya tanpa campuran kimia.

"Produk olahan limbah organik tersebut launching pertama kali saat kita berkolaborasi dengan LSPR di event BhoomeEco. Jadi, saat ini kegiatan kami lebih sering mensosialisasikan pembuatan eco enzym rumahan," tutup Geo.

Media files:
01j4h11126yt2kmaxbye8q5qv3.png (image/jpeg)
You are receiving this email because you subscribed to this feed at blogtrottr.com. By using Blogtrottr, you agree to our policies, terms and conditions.

If you no longer wish to receive these emails, you can unsubscribe from this feed, or manage all your subscriptions.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar