Mar 18th 2024, 01:56, by Mirsan Simamora, kumparanNEWS
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengabaikan desakan internasional yang meminta agar serangan ke Rafah Gaza, Palestina dihentikan untuk mencegah jatuhnya korban jiwa.
Dilansir Al Arabiya, Minggu (18/3), Netanyahu telah memerintahkan tentara Israel untuk menyerang Rafah Selatan. Dia menyebut, serangan ini bagian dari upaya membebaskan sandera dan meleyapkan Hamas.
"Tekanan internasional sebesar apa pun tidak akan menghentikan kami untuk mewujudkan semua tujuan perang: melenyapkan Hamas, melepaskan semua sandera kami, dan memastikan bahwa Gaza tidak lagi menjadi ancaman bagi Israel," kata Netanyahu pada rapat kabinet dalam sebuah video yang dirilis oleh kantornya.
"Untuk melakukan ini, kami juga akan beroperasi di Rafah," lanjutnya.
Pernyataan PM Israel ini muncul setelah adanya rencana perundingan yang dilakukan di Doha terkait gencatan senjata di Gaza.
Anggota kabinet Israel akan membahas "mandat" tim perundingan pada Minggu malam.
Netanyahu juga dijadwalkan bertemu dengan Kanselir Jerman Olaf Scholz, yang diperkirakan akan memperingatkan larangan serangan darat di Rafah.
Presiden AS Joe Biden, yang mendukung Israel selama perang, mengatakan invasi ke Rafah akan menjadi "garis merah" kecuali ada rencana perlindungan sipil yang kredibel.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar