Feb 4th 2024, 18:57, by Rini Friastuti, kumparanNEWS
Politisi PDIP, Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok, mengenang masa-masa saat dirinya dan Presiden Jokowi memimpin DKI Jakarta satu dekade silam. Ia berkata, awalnya Jokowi punya pilihan lain untuk berpasangan dengan dirinya pada Pilkada DKI 2012.
"Maunya Pak Jokowi itu Dede Mizwar biar ada Betawi, sudah bikin surat ini sama mau masukin surat nama Sandiaga Uno. Tapi [kemudian] Pak Jokowi bilang, jangan-jangan, masukin Ahok saja karena dia takut ibu akan pilih Sandiaga Uno kan. Kalau masukin Ahok kan ini kan ada china-china asing kafirnya nih. Kalau pilih Ahok pasti kalah," ujar Ahok saat berpidato dalam acara Ahokers Bareng Ganjar di Rumah Aspirasi Relawan Ganjar-Mahfud, Jakarta, Minggu (4/2).
"Ini ibu kota bos, ibu kota. 50 Persen plus satu enggak beda dengan Pilpres ini," lanjut Ahok.
Namun secara mengejutkan, Ketum PDIP, Megawati Soekarnoputri, memilih dirinya untuk berpasangan dengan Jokowi di Pilkada DKI.
"Tapi ibu putuskan apa? Jokowi-Ahok. Ini ada yang isu gini, saya enggak punya bukti ya sampai komentar gini, 'yaa apes, kok dapet wakil gua. China sama Kristen, salah ngitung'. Makanya bajunya itu udah ada ondel-ondel batik, ini batik kotak-kotak nemu di ITC Ambassador, dalam perjalanan ngambil itu karena udah ngetop ya ngarang-ngarang lah sedikit ini baju kenapa," cerita Ahok.
Ahok tak bermaksud untuk menjelekkan siapa pun saat menceritakan hal ini. Namun untuk memberikan gambaran tentang sosok Megawati.
"Kenapa tidak boleh Ahok? Ahok bekerja dengan baik sebagai bupati [bupati bangka belitung], kenapa tidak boleh? cuma karena namanya Ahok? Nah, itulah yang membedakan. Ibu Megawati sadar Partai PDIP kalau tidak menganut meritokrasi pasti ditinggalkan rakyat, pasti. Saya pun akan meninggalkan PDI perjuangan," kata Ahok
Tidak ada komentar:
Posting Komentar