Oct 14th 2023, 07:57, by Fadjar Hadi, kumparanNEWS
Israel memulai serangan balasan di Jalur Gaza pada Jumat (13/10). Mereka mengerahkan pasukan infanteri dan tank. Ini merupakan serangan pertama dari darat setelah mereka menyerang Hamas di Jalur Gaza menggunakan serangan udara.
Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, mengatakan serangan pembalasan baru saja dimulai.
"Kami menyerang musuh-musuh kami dengan kekuatan yang belum pernah terjadi sebelumnya," kata Netanyahu dikutip dari Reuters.
"Saya tekankan bahwa ini hanyalah permulaan," tambah dia.
Israel sebelumnya bersumpah akan memusnahkan Hamas setelah mereka diserang pada pekan lalu. Tercatat 1.300 warga Israel tewas di mana sebagian besar merupakan warga sipil.
Setelah serangan Hamas, Israel membombardir Jalur Gaza yang merupakan rumah bagi 2,3 juta warga Palestina. Pihak berwenang Gaza mengatakan 1.900 orang telah tewas.
Israel telah memberi tenggat waktu 24 jam kepada lebih dari satu juta penduduk di bagian utara Gaza untuk mengungsi ke selatan guna menghindari serangan.
Sedangkan Hamas bersumpah akan berjuang sampai titik darah penghabisan dan meminta warga untuk tidak pergi.
Sementara Perserikatan Bangsa-Bangsa dan organisasi-organisasi lain memperingatkan akan terjadi bencana jika banyak orang terpaksa mengungsi.
"Situasi di Gaza telah mencapai titik terendah baru yang berbahaya", kata Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres.
"Kami membutuhkan akses kemanusiaan segera di seluruh Gaza, sehingga kami bisa mendapatkan bahan bakar, makanan, dan air bagi semua orang yang membutuhkan. Bahkan perang pun ada aturannya," tutur dia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar