Oct 30th 2023, 05:25, by Ochi Amanaturrosyidah, kumparanNEWS
Militer Israel membombardir kawasan sekitar Rumah Sakit Al-Quds, Jalur Gaza, Palestina, Minggu (29/10). Dilansir Middle East Eye, Bulan Sabit Merah Palestina (PRCS) sejumlah staf medis menolak untuk meninggalkan lokasi tersebut meski sudah ada peringatan untuk segera mengungsi.
"Kami punya 400 pasien, dan sebagian besar berada di unit perawatan intensif. Mengungsi berarti membunuh mereka," tegas juru bicara Bulan Sabit Merah Palestina, Nebal Farsakh, Minggu (29/10).
Organisasi medis itu menyebut sejak Minggu (29/10) pagi Israel sudah membombardir kawasan yang hanya berjarak 50 meter dari rumah sakit. Farsakh menduga, Israel sengaja meluncurkan roket langsung di dekat sana untuk memaksa staf medis, pengungsi, dan pasien pergi.
"Ada stasiun pembangkit oksigen di bagian timur dan utara rumah sakit ini. Selain itu ada tiga generator listrik di bagian utara rumah sakit. Ini menimbulkan bahaya besar karena penembakan ini berpotensi menyebabkan kebakaran besar di sini," ungkap Farsakh.
Rumah sakit di seluruh Gaza kini sudah mencapai titik puncaknya dan penuh sesak. Hampir 1,4 juta warga Gaza kini menjadi pengungsi internal, dan ribuan orang terpaksa berlindung di rumah sakit.
Di RS Al-Quds, setidaknya ada 14 ribu pengungsi yang mayoritas merupakan perempuan dan anak-anak.
Bulan Sabit Merah juga melaporkan pengeboman di dekat rumah sakit juga membuat gedung rumah sakit rusak. Akibatnya, pasien, staf medis, dan pengungsi jadi sesak karena menghirup asap.
Hal ini diperparah dengan kondisi aliran listrik serta air yang terbatas sejak Israel mengepung mereka pada 9 Oktober lalu. Dengan kurangnya sumber daya, kini rumah sakit di Gza kewalahan untuk menyelamatkan nyawa pasien yang terluka parah dan ribuan orang yang mencari perlindungan.
Rumah sakit yang masih beroperasi kini harus mengandalkan generator. Namun menurut pejabat kesehatan setempat, hal ini tak akan bertahan lama karena pasokan bahan bakar yang sangat terbatas.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar