Search This Blog

Di Balik Kecewa SBY Atas Manuver Anies: Ada ‘Mastermind’; Menteri Ajak Koalisi

kumparan - #kumparanAdalahJawaban
 
Di Balik Kecewa SBY Atas Manuver Anies: Ada 'Mastermind'; Menteri Ajak Koalisi
Sep 2nd 2023, 04:34, by Wisnu Prasetiyo, kumparanNEWS

Ketua Majelis Tinggi Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) memberikan keterangan hasil rapat Majelis Tinggi Partai Demokrat, Jumat (1/9/2023). Foto: YouTube
Ketua Majelis Tinggi Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) memberikan keterangan hasil rapat Majelis Tinggi Partai Demokrat, Jumat (1/9/2023). Foto: YouTube

Ketua Majelis Tinggi Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), memimpin rapat darurat membahas sikap partai setelah manuver NasDem dan Anies Baswedan pada Jumat (1/9). Ada sejumlah hal yang disampaikan usai rapat.

Berikut sejumlah pernyataan penting SBY usai Anies memilih berduet dengan Ketum PKB Muhaimin Iskandar (Cak Imin).

  1. Sebut Kader Emosional Dikhianati Anies

SBY mengatakan, seluruh kader Demokrat emosional setelah mendapat konfirmasi Anies dan NasDem mengkhianati Koalisi Perubahan untuk Persatuan.

"Nah saya mengetahui kader di lapangan sangat emosional tadi malam itu. Mungkin di antara kita juga tidak bisa menahan perasaan kita," kata SBY di Cikeas.

"Tadi malam sebagaimana saudara ketahui, Sekjen Demokrat (Teuku Riefky) sudah mengeluarkan press release. Saya yakin yang membaca terkejut, tidak menyangka ada prahara seperti ini. Dan ternyata bukan hanya kader yang merespons sampai dini hari, tapi juga masyarakat luas," jelas dia.

  1. Ada Mastermind, Musang Berbulu Domba

SBY bercerita apa yang terjadi pada Demokrat dan AHY adalah prahara, ketika Anies Baswedan tak menjadikan AHY sebagai cawapres.

"Ada lagi komentar, ini 'Demokrat kena prank dari musang berbulu domba', terus saya ingat, ini kan peribahasa lama," kata SBY.

SBY menerangkan soal musang berbulu domba. Kata dia, zaman dia SD-SMP, peribahasa musang berbulu domba itu adalah bersikap baik, manis, lembut penuh persahabatan.

"Tapi di balik itu kalau kita lemah dan lengah, ini lengah ini, kita akan dicaplok dan dimakan sampai habis. Peribahasa, musang, bukan orang," ujar presiden Indonesia dua periode ini.

"Mungkin tafsirnya, ya kita ditelikung dan seperti itu dia. Seperti paribahasa ini," imbuh SBY.

SBY melanjutkan, "Dari semua hal yang kita sudah tahu itu, bahkan sebagian bukan hanya informasi tapi juga kenyataan dan fakta, kita mulai tertarik dengan informasi yang lain. Katanya, sekali lagi informasi, semua gerakan, manuver, proses politik yang seperti ini penuh ingar-bingar yang berkaitan dengan proses capres-cawapres katanya ada mastermind-nya. Saya tidak tahu siapa. Katanya ada dalangnya. Ada persekongkolan untuk mengeksekusinya, untuk menjalankannya. Informasi."

  1. Ada Menteri Aktif Ajak Koalisi

SBY mengungkapkan ada menteri aktif kabinet Presiden Jokowi yang terus mendekati Partai Demokrat. Bahkan, menteri itu mengajak membuat poros baru koalisi.

"Ada seorang menteri sekarang ini masih aktif dari kabinet kerja pimpinan Presiden Jokowi secara intensif melakukan lobi termasuk kepada Partai Demokrat dengan menawarkan mengajak koalisi yang baru," ungkap SBY.

SBY memang tidak menyebutkan siapa menteri yang dimaksud. Tapi, dalam pembicaraan itu, sang menteri mengajak untuk membuat poros koalisi baru berisi Partai Demokrat, PKS, dan PPP.

"Yang bersangkutan mengatakan yang disampaikan ini inisiatif ini sudah sepengetahuan Pak Lurah, kata-kata sang menteri, bukan kata-kata saya, kata-kata yang bersangkutan," ujar SBY.

Lagi-lagi SBY tidak menyebutkan siapa Pak Lurah yang dimaksud. Tapi, kata Pak Lurah itu sempat disinggung Presiden Jokowi saat pidato kenegaraan di DPR.

Jokowi juga mengaku baru tahu bahwa panggilan Pak Lurah yang ramai dibicarakan ditujukan untuknya.

  1. Tak Amanah, Bagaimana Mau Jadi Pemimpin Besar?

Presiden ke-6 RI ini justru bersyukur dengan peristiwa 'pengkhianatan' oleh Anies. Apalagi tiba-tiba sepakati kerja sama NasDem-PKB di tengah koalisi dengan PKS dan Demokrat.

"Saya renungkan baik-baik tadi malam dalam kontemplasi saya. Justru kita diselamatkan oleh Tuhan, oleh Allah," kata SBY

"Kalau kita teladani akhlak pemimpin-pemimpin besar, bagi yang beragama Islam akhlak Rasulullah. Yang kita rasakan sekarang ini mereka tidak siddiq, tidak jujur, tidak amanah," ujar dia.

SBY pun menyinggung soal pemimpin besar.

"Sekarang saja tidak siddiq, tidak amanah, tidak memegang komitmen, bagaimana nanti kalau jadi pemimpin dengan kekuasaan yang besar. Ya akan diapakan?" lanjutnya.

Media files:
01h982e3y7bk60ct8zt90zs8rf.jpg (image/jpeg)
You are receiving this email because you subscribed to this feed at blogtrottr.com. By using Blogtrottr, you agree to our policies, terms and conditions.

If you no longer wish to receive these emails, you can unsubscribe from this feed, or manage all your subscriptions.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar