Search This Blog

Mengenal Prinsip Penerapan Bioteknologi Konvensional dalam Ilmu Biologi

kumparan - #kumparanAdalahJawaban
 
Mengenal Prinsip Penerapan Bioteknologi Konvensional dalam Ilmu Biologi
May 1st 2023, 18:44, by Berita Terkini, Berita Terkini

Ilustrassi Prinsip Penerapan Bioteknologi Konvensional. Sumber: Pexels.com/Edward Jenner
Ilustrassi Prinsip Penerapan Bioteknologi Konvensional. Sumber: Pexels.com/Edward Jenner

Tahukah Anda bahwa beberapa makanan yang kita konsumsi menggunakan prinsip penerapan bioteknologi konvensional dalam ilmu biologi? Beberapa makanan itu adalah tempe, kecap, roti, yoghurt, mentega, serta MSG (penguat rasa) yang terbuat melalui proses rekayasa dengan ilmu biologi atau bioteknologi.

Dikutip dari buku Pasti Bisa Biologi untuk SMA/MA kelas XII yang ditulis oleh Tim Ganesha Operation (2017: 112), bioteknologi merupakan suatu teknologi yang memanfaatkan mikroorganisme untuk menghasilkan produk yang berguna bagi manusia. Bioteknologi dibagi menjadi dua jenis, yakni bioteknologi modern dan bioteknologi konvensional, yang akan dibahas lebih lanjut dalam uraian berikut.

Biologi: Prinsip Penerapan Bioteknologi Konvensional

Ilustrasi Bioteknologi. Sumber: Pexels.com/Any Lane
Ilustrasi Bioteknologi. Sumber: Pexels.com/Any Lane

Sesuai dengan namanya, istilah konvensional diartikan sebagai sesuatu yang tradisional, lazim, ataupun mengikuti yang sudah ada. Hal ini karena sejak zaman dahulu, manusia sudah mengenal dan menerapkan bioteknologi dalam kehidupan sehari-hari, misalnya dalam proses pembuatan tempe dan yoghurt.

Tim Ganesha Operation (2017: 112) pun menjelaskan bahwa beberapa ciri atau sifat bioteknologi konvensional adalah sebagai berikut.

  • Ilmu yang didapat merupakan warisan turun-temurun dan hanya berdasarkan kebiasaan.

  • Hanya diproduksi dalam skala kecil untuk mencukupi kebutuhan masing-masing.

  • Masih menerapkan teknik-teknik biologi, bioteknologi, dan rekayasa genetika yang terbatas.

  • Masih menggunakan mikroorganisme seadanya.

  • Belum mengembangkan teknik sampai tingkatan molekuler yang terarah.

  • Belum sepenuhnya steril atau bebas dari mikroba yang tidak diinginkan.

  • Kualitasnya belum terjamin.

Meskipun kini produk bioteknologi konvensional sudah bisa diproduksi secara massal di pabrik, tapi tetap saja tidak dapat diproduksi dalam jumlah besar karena hanya memanfaatkan mikroorganisme secara utuh dan mengandalkan teknik fermentasi. Sebenarnya, manusia telah mengenal teknik fermentasi sejak lama. Mereka menggunakan teknik ini untuk mengawetkan dan meningkatkan cita rasa makanan.

Dikutip dari buku Pengantar Teknologi Fermentasi Skala Industri karya Nurhadianty, dkk. (2018: 3), istilah fermentasi digunakan pada proses yang melibatkan mikroorganisme seperti bakteri, yeast, dan fungi untuk menghasilkan produk yang berguna bagi manusia. Saat proses fermentasi terjadi, maka akan terjadi perubahan sifat substrat dan senyawa kompleks terpecah menjadi senyawa yang lebih sederhana. Tidak hanya itu, fermentasi juga menghasilkan senyawa gas dan asam. Perubahan sifat dan senyawa baru inilah yang menjadi hasil dari proses bioteknologi.

Baca juga: 5 Makanan dan Minuman Produk Bioteknologi yang Melalui Proses Fermentasi

Demikian penjelasan mengenai prinsip penerapan bioteknologi konvensional dalam ilmu biologi. Semoga ulasan ini dapat menambah wawasan seputar bioteknologi! (AA)

Media files:
01gzbf7jg8fcpjgt9qxnzrmb3j.jpg (image/jpeg)
You are receiving this email because you subscribed to this feed at blogtrottr.com. By using Blogtrottr, you agree to our policies, terms and conditions.

If you no longer wish to receive these emails, you can unsubscribe from this feed, or manage all your subscriptions.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar