Mar 4th 2023, 19:10, by Andreas Gerry Tuwo, kumparanNEWS
Seorang penjual cilok bernama Juwanso (40) di Kabupaten Sleman memiliki cara unik untuk menarik pembeli. Warga Mororejo, Kecamatan Tempel, itu mengenakan kostum Power Rangers hijau saat berdagang.
Tepat di depan sebuah mini market di Jalan Magelang Km 13,5, Murangan, ia menjual dagangannya.
Juwanso berkostum Power Rangers lengkap tampak sedang duduk di samping dagangannya saat kumparan berkunjung pada Sabtu (4/3) sore.
Sebuah rombong diletakkan di jok belakang motor bebek untuk membawa cilok. "Cilok Jowo" demikian branding dagangan Juwanso.
"2008, saya berjualan sayur keliling," kata Juwanso di sela-sela berdagang.
Pandemi COVID-19 menghantam usahanya. Dia tak bisa lagi berjualan masuk perumahan-perumahan dan kampung seperti sebelumnya karena banyak yang menerapkan lockdown saat itu.
Bagaimana pun dapur harus mengebul. Pada 2021, bapak dua anak ini memutuskan alih profesi berjualan cilok. Saat itu, dia berjualan cilok di lokasi-lokasi acara kesenian.
Juwanso tak langsung mengenakan kostum saat itu. Dia berjualan seperti tukang cilok pada umumnya. Namun, di suatu momen ada sebuah acara kesenian yang sepi penonton padahal saat itu banyak pedagang.
Seorang penjual bakso rekan Juwanso lantas berceloteh. Jika Juwanso ingin jualannya laris maka harus mengenakan kostum.
"Itu langsung timbul kalau mentalnya kuat, kata Nanang bakul bakso, coba pakai kostum," katanya.
Sempat terpikirkan Juwanso untuk mengenakan kostum badut. Akan tetapi di Facebook dia menemukan penjual karakter super hero. Hingga akhirnya dia membeli kostum Power Rangers seharga Rp 1,5 juta ini di Godean, Sleman.
Sudah 3 bulan ini Juwanso berjualan. Awalnya dia masih berjualan di kegiatan kesenian maupun pasar malam. Baru, 2 bulan terakhir ini dia mangkal di Jalan Magelang ini. Keluarganya pun tak mempermasalahkan cara uniknya berdagang.
Suka Duka
Mengenakan kostum di luar ruangan saat panas tampak menyulitkan. Tapi nyatanya tidak menurut Juwanso. Angin dari kendaraan yang lalu lalang di Jalan Magelang membuatnya senantiasa diterpa angin.
"Kalau banyak yang berpikir kostum panas ternyata di sini malah dingin, soalnya angin pinggir jalan bikin sejuk. Tetap sejuk meski panas," katanya.
Dia juga merasa senang apabila mendapat apresiasi seperti lambaian tangan atau acungan jempol dari para pengendara. Selain itu banyak pula pembeli yang minta foto bersamanya.
Akan tetapi, mental Juwanso terkadang diuji dengan beberapa orang yang menertawakan usahanya ini.
"Kalau mental kadang yang bikin drop orang melihat (saya) ketawa. Ya saya juga manusia biasa kadang gitu," katanya.
Penjualan Meningkat
Usaha Juwanso tampaknya tak sia-sia. Setelah mengenakan kostum super hero, penjualannya meningkat drastis. Jika biasanya hanya menghabiskan 2 kilogram bahan, kini bisa 4 kilogram bahan.
Sementara, rekornya terjadi saat akhir pekan. Juwanso mampu menjual total 8 kilogram.
"Untuk harganya Rp 500 per butir," katanya.
Dia juga melakukan inovasi pada resep dagangannya. Awalnya cilok yang dia jual menggunakan isian ayam suwir. Atas masukan pelanggan dia mengubah isian menjadi potongan ati ampela.
"Ati ampela dibacem dibumbui dulu baru jadi isiannya. Ternyata lebih enak. Permintaan pelanggan," katanya.
Setiap harinya, Juwanso berdagang dari pukul 9 pagi hingga 4 sore. Terkadang di akhir pekan dia biasa berjualan hingga malam hari. Banyaknya orang yang meminta foto diakuinya bermanfaat sebagai salah satu sarana promosi dagangannya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar