Feb 26th 2023, 17:24, by Berita Terkini, Berita Terkini
Banyak yang belum mengetahui bahwa terdapat 3 jenis penggolongan bahan serat alam. Sebelum mengetahui jenis-jenis tersebut, perlu dipahami juga apa defenisi dari serat.
Serat dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) diartikan sebagai suatu sel ataupun jaringan dengan bentuk menyerupai benang atau pita memenjang, dan dapat dimanfaatkan untuk membuat pakaian, sikat, tekstil dan kertas. Serat adalah suatu jenis bahan yang berupa potongan-potongan atau komponen yang dibentuk menjadi seperti jaringan memanjang yang utuh.
Sedangkan menurut ahli Sunarto (2008), serat merupakan suatu benda sebagai bahan tekstil dengan perbandingan diameter dan panjangnya sangat besar. Ahli lain yaitu Budiyono (2008) menyatakan serat adalah sebuah satuan paling kecil dalam tekstil yang berasal dari bahan dengan panjang dan diameter, sifat fisik dan kimia, dan juga memiliki sifat mikroskopik. Contoh serat yang paling sering dijumpai adalah serat pada kain. Manusia menggunakan serat dalam banyak hal: untuk membuat tali, kain, atau kertas.
Serat dapat digolongkan menjadi dua jenis yaitu serat alami dan serat sintetis (serat buatan manusia). Serat sintetis dapat diproduksi secara murah dalam jumlah yang besar. Namun, serat alami memiliki berbagai kelebihan khususnya dalam hal kenyamanan. Bahan serat alam dapat digolongkan pula menjadi tiga jenis yaitu serat tumbuhan (vegetable fiber), serat hewani (animal fiber), dan serat mineral (mineral fiber).
Tiga Jenis Penggolongan Bahan Serat Alam
Serat alami meliputi serat yang diproduksi oleh tumbuh-tumbuhan, hewan, dan proses geologis. Serat jenis ini bersifat dapat mengalami pelapukan. Serat alami dapat digolongkan ke dalam:
1. Serat tumbuhan/serat pangan; biasanya tersusun atas selulosa, hemiselulosa, dan kadang-kadang mengandung pula lignin. Contoh dari serat jenis ini yaitu katun dan kain ramie. Serat tumbuhan juga digunakan sebagai bahan pembuat kertas dan tekstil. Serat kayu, juga adalah serat yang berasal dari batang tumbuhan berkayu. Serat dari tumbuhan dipilih dengan persyaratan: kuat, tahan lama, bentuknya tetap, permukaan halus atau bertekstur sesuai dengan syarat suatu produk. Serat dari tumbuhan diklasifikasikan menjadi empat jenis, yaitu:
Serat dari biji. Contohnya adalah kapuk dan kapas. Kapuk masih cukup eksis dimanfaatkan sebagai bahan isi kasur, bantal, guling, bahkan kursi. Sementara itu, pemanfaatan kapas masih banyak digunakan sebagai produk kosmetik maupun bahan baku tekstil. Kapas sebagai bahan baku tekstil memiliki beberapa karakteristik, di antaranya: bahan terasa dingin dan sedikit kaku, mudah kusut, mudah menyerap keringat, rentan terhadap jamur, dan mudah terbakar.
Serat dari batang Contoh serat batang yang bermanfaat sebagai bahan serat alami yaitu serat flax (dari tanaman Linum usitatissimum), serat rami, serat jute (dari tanaman Corchorus capsularis) dan serat dari batang tanaman beringin serta serat dari batang tanaman melinjo. Bahan-bahan tersebut bisa dimanfaatkan sebagai produk tekstil, kertas hingga tali-temali.
Serat dari Daun Contoh bahan serat dari daun contohnya adalah serat daun mendong, daun nanas, daun pandan berduri dan daun eceng gondok serta daun pisang abaka. Bahan-bahan tersebut hampir semuanya bisa dimanfaatkan sebagai produk kerajinan.
Serat dari buah. Contohnya ialah buah kelapa. Bagian yang dimanfaatkan dari kelapa adalah sabut kelapa yang bisa diolah menjadi keset, tali, dan produk rumah tangga lainnya.
2. Serat hewan, umumnya tersusun atas protein tertentu. Contoh serat hewan yang sering digunakan manusia adalah serat ulat (sutra) dan bulu domba (wol). Bagian hewan yang dimanfaatkan untuk bahan serat adalah bulu. Nantinya, bulu diolah menjadi bahan produk tekstil berupa serat stapel dan filamen. Serat stapel ialah serat yang berbentuk rambut hewan (wol). Domba menjadi hewan yang banyak dimanfaatkan bulunya untuk diolah menjadi wol. Serat wol biasanya berkarakteristik agak kuat, tidak berkilau, keriting, elastisitas tinggi, mampu menahan panas dengan baik, dan tahan terhadap jamur serta bakteri. Adapun serat filamen ialah serat yang berbentuk jaringan. Contoh serat filamen adalah serat sutra yang didapat dari ulat sutra. Serat sutra punya karakteristik berkilau, sangat halus, lembut, tidak mudah kusut, sangat kuat, tahan terhadap sinar matahari dan daya serap cukup tinggi serta tidak mudah berjamur. Hal utama yang perlu diperhatikan dari karakteristik bahan serat alam adalah pada permukaan seratnya, seperti kehalusan, kekuatan, daya serap, dan elastisitas. Perawatan terhadap produk berbahan serat alam sangat diperlukan guna menjaga kualitas, serta agar produk-produk tersebut dapat bertahan lama.
3. Serat mineral, biasanya dibuat dari asbestos. Saat ini asbestos adalah satu-satunya mineral yang secara alami terdapat dalam bentuk serat panjang. Serat mineral lainnya adalah kaca serat/Fiberglass, dibuat dari kuarsa, serat logam dapat dibuat dari logam yang elastis (ductile) seperti tembaga, emas, atau perak, serat karbon, serat polimer yang merupakan bagian dari serat sintetis, dibuat melalui proses kimia. Bahan yang umum digunakan untuk membuat serat polimer: polyamida nilon, PET atau PBT poliester, digunakan untuk membuat botol plastik, fenol-formaldehid (PF) serat polivinyl alkohol (PVOH) serat polivinyl khlorida (PVC) poliolefin (PP dan PE) polyethylene (PE), Elastomer, digunakan untuk membuat spandex, poliuretan.
Demikian tiga jenis penggolongan bahan serat alam. Dengan memahami defenisi dan jenis-jenis bahan serat kita dapat mengklasifikasikan barang-barang atau benda dilingkungan sekitar sesuai dengan bahan dasarnya.(NDA)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar