Jan 21st 2023, 14:18, by Bilqish Azka Fatihah, Bilqish Azka Fatihah
Pandemi Covid-19 yang merebak sejak 2020 lalu mengubah ekosistem kehidupan manusia. Banyak orang merasa stress karena pandemi menimbulkan ancaman bagi kesehatan bahkan hingga membuat sebagian orang kesulitan ekonomi. Selama pandemi kita tidak bisa bersosialisasi dengan teman-teman, tidak boleh keluar rumah dan kondisi ini menyebabkan kesehatan mental menurun serta sederet efek lainnya. Di masa-masa sulit inilah, saya merasa setiap orang membutuhkan support system untuk menjaga dan memperkuatkan mental.
Menurut saya support system adalah hal-hal kecil namun berharga. Hal-hal kecil nan manis yang bisa kita berikan kepada orang terdekat kita. Bentuknya bisa love language atau bahasa kasih. Yang saya ketahui love language itu ada bermacam jenisnya yaitu physical touch seperti pelukan, words of affirmation seperti pujian, quality time seperti bertemu dengan orang yang disayang, giving gift seperti memberikan hadiah dan act of service seperti memperhatikan hal yang tidak diperhatikan oleh diri.
Namun, support system sebenarnya bisa dalam bentuk apa saja dan love language juga tidak selamanya hanya dengan pasangan bisa juga dengan teman, sahabat, maupun keluarga. Nah, saat pandemi saya ternyata menemukan support system dalam bentuk lain.
Bagi saya, pandemi COVID-19 merupakan masa-masa yang cukup berat karena saya benar-benar tidak bisa keluar rumah. Bahkan hanya untuk ke warung saja saya merasa parno. Saya merasa sedih karena tidak bisa bertemu dengan teman-teman dan sekadar main setelah pulang sekolah.
Sampai akhirnya ada satu teman saya yang menyarankan 'coba deh lo liat NCT, mereka lawak banget'.
NCT adalah boy grup idol asal Korea yang dinaungi oleh SM Entertainment. Sejak SMP kelas 7, saya sebenarnya sudah menyukai artis-artis Korea. Namun saat itu NCT belum terlalu terkenal seperti sekarang. Dulu saya lebih familiar dan menyukai senior mereka yaitu Girls Generation, Red Velvet dan EXO. Sampai akhirnya teman saya menyarankan saya untuk menyukai NCT.
Menurut saya NCT memiliki strategi marketing dan komunikasi yang baik. Mereka tahu bahwa di masa pandemi, semua orang tidak boleh keluar rumah. Dengan alasan itulah NCT membuat banyak sekali konten-konten lucu di channel Youtube mereka dan tidak mengadakan event offline saat itu. NCT lebih sering menyapa para fansnya melalui live Instagram ataupun Tiktok.
Awal tahun 2020 saya menyukai sub unit dari NCT yaitu NCT 127 pada comeback era Kick It. Mereka sangat menawan dan rupawan, suara mereka pun sangat bagus. Lagu Kick It pun melejit dan sempat viral pada tahun itu karena chorus 'New thangs (ayy, what?), new thangs (whoo)'. Di Nct 127 saya menyukai Jaehyun, Johnny dan Haechan karena visual dan suara mereka sangat bagus.
Lalu saya menyukai sub unit lainnya seperti NCT DREAM dan WAyV. NCT Dream memiliki vibes yang lebih kekinian dibanding NCT 127 dan WAyV. Awal mula saya menyukai sub unit ini adalah pada era 'Hot Sauce'. Menurut saya lagu Hot Sauce memiliki lirik dan nada intro lagu yang unik. Saya menyukai Mark, Jeno dan Chenle di nct dream karena rapp dan visual mereka sangat bagus.
NCT selalu membuat saya tertawa dan melupakan rasa stress saya selama pandemi. Saya merasa senang ketika NCT comeback, saya selalu menonton music video mereka. Saya juga dapat relasi baru sesama penyuka KPop, karena setiap berbincang selalu ada topik pembicaraan yang seru. Bahkan saya juga dapat mempelajari bahasa asing selain Bahasa Inggris. Saya belajar bahasa China, Korea, sembari tetap melatih kemampuan Bahasa Inggris. Sebab NCT memiliki member yang berasal dari luar Korea, sepeti Thailand, China, Jepang, Hongkong, Kanada, Amerika, dan Jerman.
Jadi, tidak ada salahnya menyukai sesuatu. Faktanya, menyukai NCT bagi saya bukan cuma soal kesenangan semata. Mereka seolah memberikan saya alasan untuk semakin melatih kemampuan berbahasa. Dan yang paling penting mereka adalah support system, penyemangat bagi saya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar