Search This Blog

7 Tradisi Unik Masyarakat Tionghoa saat Merayakan Imlek

kumparan - #kumparanAdalahJawaban
 
7 Tradisi Unik Masyarakat Tionghoa saat Merayakan Imlek
Jan 21st 2023, 12:10, by Dina Mariana, Hi Pontianak

Ilustrasi Tahun Baru Imlek. Foto: Shutter Stock
Ilustrasi Tahun Baru Imlek. Foto: Shutter Stock

Hi!Pontianak - Tahun Baru Imlek menjadi momen berharga bagi warga Tionghoa di Indonesia. Imlek diartikan sebagai bentuk rasa syukur atas keberhasilan yang telah dicapai.

Perayaan Imlek juga diharapkan dapat membawa berkah dan kemakmuran sepanjang tahun. Untuk itu, saat perayaan Imlek ada beberapa tradisi unik yang dilakukan warga Tionghoa agar membawa keberuntungan.

Melansir dari berbagai sumber, berikut 7 tradisi unik masyarakat Tionghoa saat merayakan Imlek:

1. Bersih-bersih Rumah

Ilustrasi Perayaan Imlek. Foto: Try Shaskya/Hi!Pontianak
Ilustrasi Perayaan Imlek. Foto: Try Shaskya/Hi!Pontianak

Kegiatan yang satu ini menjadi tradisi yang tidak boleh terlupakan saat menjelang perayaan Imlek. Bersih-bersih rumah dilakukan untuk membuang segala keburukan dan nasib buruk yang menghalangi jalan keberuntungan masuk ke rumah.

Kegiatan bersih-bersih rumah ini harus dilakukan sebelum perayaan Imlek, karena jika menyapu saat Imlek tiba maka maknanya akan membuang rezeki yang hendak datang ke penghuni rumah.

2. Serba Warna Merah

Seorang warga sedang memasang lampion di rumah dalam rangka menyambut tahun baru Imlek. Foto: Helmi Afandi/kumparan
Seorang warga sedang memasang lampion di rumah dalam rangka menyambut tahun baru Imlek. Foto: Helmi Afandi/kumparan

Warna merah sudah menjadi ciri khas Imlek, mulai dari pakaian, dekorasi rumah, hingga ornamen lainnya. Bagi warga Tionghoa, warna merah memiliki makna yang melambangkan kesejahteraan, keberuntungan, dan kekuatan.

Selain itu, warna merah juga dipercaya dapat mengusir makhluk buas seperti Nian hang dapat mengganggu manusia.

3. Hidangan Khas Imlek

Sajian menu Yee Sang. Foto: Lydia Salsabilla/Hi!Pontianak
Sajian menu Yee Sang. Foto: Lydia Salsabilla/Hi!Pontianak

Saat perayaan Imlek, tak lengkap jika belum menyajikan hidangan istimewa khas Imlek. Setiap hidangan khas Imlek juga memiliki makna masing-masing dengan harapan seluruh anggota keluarga dilimpahi keberuntungan, kemakmuran, dan kesehatan.

Ada hidangan kue keranjang, jeruk mandarin, mi panjang umur, yee shang, hingga kue lapis.

4. Berbagi Angpao

Ilustrasi angpao. Foto: Shutter Stock
Ilustrasi angpao. Foto: Shutter Stock

Berbagi angpao menjadi tradisi Imlek yang tak boleh dilewatkan. Angpao sendiri memiliki makna memberikan rezeki kepada anak-anak dan orang tu. Sedangkan warna merah pada angpao melambangkan keberuntungan, kebaikan, dan kesejahteraan.

Namun, dalam memberikan angpao ini tidak boleh sembarangan. Biasanya yang boleh memberikan angpao adalah mereka yang sudah menikah dan nominal yang diberikan harus mengandung angka delapan agar mendapatkan keberuntungan.

5. Menyalakan Petasan dan Kembang Api

Ilustrasi anak nonton kembang api bersama keluarga. Foto: Shutterstock
Ilustrasi anak nonton kembang api bersama keluarga. Foto: Shutterstock

Petasan dan kembang api menambah semarak perayaan Imlek. Petasan dan kembang api ini tidak hanya menerangi langit saat malam perayaan Imlek, namun bunyi dentuman yang keras dipercaya dapat menakuti dan mengusir roh jahat.

6. Atraksi Barongsai

Ilustrasi Barongsai saat Imlek. Foto: Indra98/Shutterstock
Ilustrasi Barongsai saat Imlek. Foto: Indra98/Shutterstock

Atraksi barongsai sendiri masih terus dilestarikan oleh warga Tionghoa saat perayaan Imlek tiba. Tak hanya sekadar atraksi, namun barongsai melekat erat dengan simbol keberuntungan, kebahagiaan, dan dapat mengusir roh jahat.

7. Cap Go Meh

Replika naga memeriahkan Cap Go Meh di Pontianak beberapa waktu lalu. Foto: Lydia Salsabilla/Hi!Pontianak
Replika naga memeriahkan Cap Go Meh di Pontianak beberapa waktu lalu. Foto: Lydia Salsabilla/Hi!Pontianak

Cap Go Meh menjadi perayaan untuk menyambut musim semi. Pada perayaan Cap Go Meh, biasanya seluruh warga Tionghoa akan melakukan sembahyang di depan pintu rumah sebagai ucapan terima kasih kepada Tuhan. Setelah itu, dilanjutkan dengan jamuan makan yang ditujukan untuk para leluhur dan melakukan upacara buang sial di kelenteng.

Media files:
01gq9akqf26xr5xcdn8b6rgjfr.jpg (image/jpeg)
You are receiving this email because you subscribed to this feed at blogtrottr.com. By using Blogtrottr, you agree to our policies, terms and conditions.

If you no longer wish to receive these emails, you can unsubscribe from this feed, or manage all your subscriptions.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar