Sekitar 14 mahasiswa yang tergabung dalam kelompok IV Kuliah Kerja Sosial (KKS) Universitas Muhammadiyah Maluku Utara (UMMU) dibekali pengetahuan dan manfaat eco enzyme, sebelum turun ke lapangan. Pembekalan itu berlangsung di Kampus UMMU pada Sabtu (17/12).
"Kampus harus menjadi garda terdepan dalam urusan lingkungan hidup. Sekecil apa pun aktivitas yang dilakukan, persoalan lingkungan harus menjadi perhatian," ungkap Syarifuddin Usman, Dosen Pendamping Lapangan (PDL) kepada cermat, Minggu (18/12).
Selain mensosialisasikan manfaat eco enzyme, Dosen Ilmu Pemerintahan ini juga memandu cara pembuatan cairan sejuta manfaat tersebut.
Hasilnya, mahasiswa KKS kelompok IV berhasil membuat 20 liter cairan Eco Enzyme dalam 2 wadah masing-masing 10 liter. Bahan organik yang digunakan adalah kulit buah jeruk, buah pepaya, buah semangka, dan nanas. Cairan ini akan difermentasikan selama 3 (tiga) bulan dihitung sejak tanggal pembuatannya.
"Panennya Insyaallah pada 17 Maret 2022, karena itu aturannya," ungkap Syarifuddin.
Cairan eco enzyme ini menurut Syarifuddin, didedikasikan ke LP3M UMMU selanjutnya terserah nanti diaplikasikan untuk apa saja.
Eco enzyme disebut cairan ajaib yang mempunyai manfaat menakjubkan. Beberapa manfaatnya antara lain untuk kesehatan (menyembuhkan banyak jenis penyakit), pupuk organik, air purifier/penghasil ozon bahkan untuk pembersih kerak di toilet.
Eco enzyme merupakan larutan atau cairan multifungsi yang dihasilkan melalui proses fermentasi dari campuran sisa sampah organik (buah-buahan dan sayuran), gula merah tebu dan air. Warnanya kecoklatan (muda/tua) dan berbau asam manis seperti bau khas fermentasi tape atau rice wine.
Adalah dr. Rosukon Poompanvong, seorang peneliti dari negara Thailand yang pertama kali menemukannya setelah penelitian panjangnya selama kurang lebih 30 tahun. Sejak tahun 1984 beliau mendirikan Asosiasi Pertanian Organik Thailand dan terbukti mampu member solusi praktis terhadap permasalahan lingkungan dengan formula eco enzyme yakni 1:3:10 (Gula merah tebu 1 kg: Sampah organik 3 kg: air bersih 10 liter) yang difermentasikan selama 3 bulan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar