Search This Blog

Dokter Ingatkan Bahaya Ikut-ikutan Tren Makan Mi Instan ala KPop Demon Hunter

kumparan - #kumparanAdalahJawaban
 
Dokter Ingatkan Bahaya Ikut-ikutan Tren Makan Mi Instan ala KPop Demon Hunter
Dec 21st 2025, 12:00 by kumparanFOOD

Ilustrasi anak makan mi instan. Foto: Shutterstock
Ilustrasi anak makan mi instan. Foto: Shutterstock

Film animasi Netflix KPop Demon Hunter berhasil menjadi film animasi paling populer. Bahkan, kurang dari tiga bulan dirilis, film yang ditulis oleh Danya Jimenez, Hannah McMechan, Maggie Kang, dan Chris Appelhans ini, berhasil mendapatkan lebih dari 300 juta penayangan.

Popularitas film ini rupanya tak hanya berhenti di layar kaca, tapi juga merembet ke industri makanan, khususnya mi instan. Ya, banyak penonton ramai-ramai meniru adegan dalam film tersebut, terutama saat Huntrix, girl group fiksi di film tersebut, menyantap mi instan dalam cup.

Namun, tren yang terlihat seru ini justru menimbulkan kekhawatiran di dunia medis. Bahkan, dokter di Boston angkat bicara setelah menangani sejumlah anak yang mengalami luka bakar serius akibat mi instan cup. Luka tersebut terjadi saat anak-anak mencoba mengikuti tren yang viral di medsos yaitu #KPopNoodleChallenge dan #DemonHuntersRamen.

Dikutip dari The New York Times, dalam pernyataan resminya, Shriners Children's Hospital Boston memperingatkan orang tua dan anak-anak tentang potensi bahaya dari tren tersebut. Banyak anak-anak meniru karakter favorit mereka dengan menyantap mi instan dalam cup, tanpa menyadari risiko yang mengintai.

Salah satu dokter di rumah sakit tersebut, Colleen Ryan, mengungkapkan bahwa dirinya menangani kasus luka bakar akibat mi instan pada anak-anak sebanyak dua hingga tiga kali setiap minggu. Bahkan sebelum film ini dirilis, luka bakar akibat mi instan memang sudah menyumbang hampir sepertiga dari total kasus luka bakar akibat cairan panas pada anak-anak, berdasarkan hasil studi sebelumnya.

Menurut Ryan, anak-anak lebih rentan mengalami luka bakar dibandingkan orang dewasa karena kulit mereka lebih tipis, terutama pada usia yang lebih muda, sehingga ambang suhu yang dapat menyebabkan luka bakar juga lebih rendah.

Cara membuat mi instan sebenarnya sangat sederhana, yakni menuangkan bumbu dan air mendidih ke dalam cup, menutupnya, lalu menunggu beberapa menit hingga mi matang. Masalahnya adalah, cup mi instan umumnya terbuat dari stirofoam atau karton tipis yang tidak mampu menahan panas dengan baik, sehingga sulit dipegang setelah diisi air panas.

Ilustrasi mi instan cup. Foto: Shutterstock
Ilustrasi mi instan cup. Foto: Shutterstock

"Cup mi instan biasanya memiliki alas yang sempit dan air diisi hingga penuh, sehingga mudah tumpah," ujar Dr. Zach Zhang, seorang ahli bedah plastik dan rekonstruksi di Vancouver, Kanada, seperti dikutip dari The New York Times, Minggu (20/12).

Ia menambahkan bahwa bagi anak-anak yang lebih kecil, kondisi ini bisa lebih berbahaya jika air panas mengenai wajah mereka. Air mendidih memiliki suhu sekitar 212 derajat Fahrenheit (100 derajat celsius) dan dapat menyebabkan luka bakar serius, bahkan dalam kasus ekstrem bisa mengakibatkan kerusakan saraf.

Beberapa produk mi instan cup juga ada yang harus dipanaskan di microwave, dan tumpahan kerap terjadi saat cup dikeluarkan dari alat tersebut. "Kami tidak mengatakan bahwa anak-anak tidak boleh mengikuti tren yang menyenangkan, tetapi hal itu harus dilakukan dengan aman dan di bawah pengawasan orang dewasa," kata Ryan.

Ia menegaskan, satu kali tumpahan saja bisa menyebabkan luka bakar dalam yang menyakitkan dan meninggalkan bekas luka seumur hidup. Sebelum film ini pun, mi instan sebenarnya sudah lama dianggap sebagai salah satu sumber risiko luka bakar pada anak-anak.

Sebuah studi tahun 2023 yang dilakukan selama lebih dari satu dekade oleh peneliti dari University of Chicago, menemukan bahwa 31 persen dari seluruh kasus rawat inap anak akibat luka bakar cairan panas disebabkan oleh mi instan. Luka bakar dari mi instan cup bahkan bisa cukup parah hingga memerlukan perawatan intensif atau tindakan operasi.

Untuk mencegah risiko cedera, para ahli medis mengimbau orang tua agar selalu mendampingi anak-anak saat menangani air panas. Jika terjadi luka bakar, segera alirkan air dingin ke area yang terdampak dan bawa anak ke unit gawat darurat untuk mendapatkan penanganan medis.

Media files:
01j322jnfthff6a2vz8yww2r6y.jpg image/jpeg,
You are receiving this email because you subscribed to this feed at blogtrottr.com. By using Blogtrottr, you agree to our policies, terms and conditions.

If you no longer wish to receive these emails, you can unsubscribe from this feed, or manage all your subscriptions.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar