Kendaraan melintasi jembatan Besuk Kobokan yang terdampak asap letusan sekunder di Kecamatan Candipuro, Lumajang, Jawa Timur, Jumat (21/11/2025). Foto: Dipta Wahyu/REUTERS
Gunung Semeru di perbatasan Kabupaten Lumajang dan Malang, Jawa Timur, erupsi pada Rabu (19/11) lalu. Lontaran awan panas akibat erupsi ini mencapai 8,5 Km dari atas puncak Gunung Semeru.
Akibatnya, 3 dusun yakni Dusun Gumukmas, Dusun Sumbersari dan Kamar A di Desa Supiturang, Kecamatan Pronojiwo, Kabupaten Lumajang, terdampak parah.
Kondisi Dusun Gumukmas
Kondisi Dusun Gumukmas, Desa Supiturang, Kecamatan Pronojiwo, Kabupaten Lumajang, yang terkena erupsi Gunung Semeru, Kamis (20/11/2025). Foto: Farusma Okta Verdian/kumparan
kumparan mendatangi lokasi di Dusun Gumukmas pada Kamis (20/11). Kondisinya hampir rata dengan material vulkanik di dusun tersebut. Ketinggian material sekitar 80 Cm.
Puing-puing rumah warga tampak berserakan. Ladang dan sawah milik warga setempat juga rata dengan tanah.
Ketika menyusuri dusun itu, tampak dua motor ringsek akibat material vulkanik. Nampak pula sebuah bangkai kambing separuh terpanggang.
Meski begitu, warga yang sebelumnya sempat mengungsi perlahan mendatangi kediaman mereka usai erupsi mereda.
Warga mengambil barang-barang yang tersisa. Mereka membawa TV, koper, hingga tabung gas.
Kondisi Jembatan Gladak Perak
Kondisi di kawasan jembatan Gladak Perak, Kabupaten Lumajang, Kamis (20/11/2025). Foto: Farusma Okta Verdian/kumparan
kumparan juga mendatangi Jembatan Gladak Perak yang sempat terdampak parah di hari yang sama. Jalur aliran sungai di bawah Jembatan Gladak Perak masih mengeluarkan asap. Debu-debu juga masih menyelimuti jalan hingga pilar tiang jembatan.
Sementara itu petugas kebakaran mulai menyemprot jalan Jembatan Gladak Perak untuk membersihkan abu yang masih cukup tebal itu.
Di sisi lain, pepohonan di sekitar jembatan tampak berubah warna abu-abu karena diselimuti debu.
Kondisi Dusun Kamar A dan Sumbersari
Kondisi Dusun Kamar A, Desa Supiturang, Kecamatan Pronojiwo, Kabupaten Lumajang, usai diterjang erupsi Gunung Semeru, Jumat (21/11/2025). Foto: Farusma Okta Verdian/kumparan
Keesokan harinya, Jumat (21/11), mendatangi Dusun Kamar A dan Sumbersari, Desa Supiturang. Kedua wilayah itu dalam kondisi sepi. Tak ada warga atau penghuni yang terlihat.
Sejumlah rumah hancur tertimbun material, sementara puing-puing berserakan. Material vulkanik seperti batu besar dan pasir memenuhi area Kamar A dan Sumbersari.
SDN Supiturang 2 Rata
Tanah di Kamar A, Desa Supiturang, Kecamatan Pronojiwo, Kabupaten Lumajang, masih berasap usai diterjang erupsi Gunung Semeru, Jumat (21/11/2025). Foto: Farusma Okta Verdian/kumparan
Di Dusun Sumbersari terdapat bangunan SDN Supiturang 02, namun kondisinya kini sudah "hilang". Bangunan sekolah tersebut rata dengan tanah setelah diterjang Awan Panas Guguran (APG) erupsi Gunung Semeru.
Hanya terlihat beberapa pohon yang masih menjulang, sebagian tertimbun material vulkanik. Air juga tampak mengalir turun di wilayah tersebut.
"SD 2 (Supiturang) ya itu, sudah rata tanah," ucap seorang pemuda di lokasi.
Kepulan Abu Vulkanik
Kepulan abu vulkanik membumbung tinggi di dekat Jembatan Gladak Perak, Sumberwuluh, Kecamatan Candipuro, Kabupaten Lumajang, Jumat (21/11/2025). Foto: Farusma Okta Verdian/kumparan
Awan Panas Guguran (APG) Gunung Semeru, Jawa Timur, membubung tinggi di dekat Jembatan Gladak Perak, Sumberwuluh, Kecamatan Candipuro, Kabupaten Lumajang, Jumat (21/11).
Pantauan di lokasi, sekitar pukul 16.00 WIB, kepulan abu vulkanik terlihat membubung tinggi di sekitar Jembatan Gladak Perak. Kepulan abu tersebut berwarna abu dan bergulung ke atas.
Kepulan asap putih juga terlihat di Daerah Aliran Sungai (DAS) di sekitar Jembatan Gladak Perak.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar